Bagikan:

JAKARTA - Bantar Gebang, sebuah kawasan di Bekasi, Jawa Barat, kerap kali tersembunyi di balik gunung sampah yang menjulang tinggi. Di sinilah kehidupan berjalan dalam bayang-bayang tantangan yang berat. Namun di tengah keterbatasan itu, secercah harapan datang melalui tangan-tangan yang peduli.

Yayasan Wijaya Peduli Bangsa adalah sebuah organisasi kemanusiaan yang fokus pada tindakan nyata dan solusi berkelanjutan dan turut berperan dalam pemberdayaan ekonomi masyarakat.

Yayasan Wijaya Peduli Bangsa menjadikan TPST Bantar Gebang sebagai salah satu tempat dalam misi bakti sosial mereka. Dengan hati yang tulus dan tekad yang kuat, tim sukarelawan yayasan melangkah ke kawasan ini dengan tujuan membawa harapan dan kebahagiaan kepada warga yang membutuhkan.

"Kami dengan relawan Yayasan Wijaya Peduli Bangsa ingin berbagi kasih untuk masyarakat setempat yang tinggal di sekitar Bantar Gebang. Sebagian besar dari mereka bekerja sebagai pemulung sampah untuk mengais rezeki untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari," ujar Eddy Wijaya selaku Ketua Umum Yayasan Wijaya Peduli Bangsa.

Eddy Wijaya saat berdialog dengan anak di Bantar Gebang Bekasi. (IST)
Eddy Wijaya saat berdialog dengan anak di Bantar Gebang Bekasi. (IST)

Menurut Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta, volume sampah di TPST Bantar Gebang 2021-2023 mencapai rata-rata 7.200 ton per hari. Menurut pengakuan warga di sekitar TPST Bantar Gebang, satu petak rumah bisa diisi hingga tiga keluarga. Eddy Wijaya pun sempat melihat kondisi salah satu rumah yang ditinggali oleh warga di Bantar Gebang.

Eddy Wijaya juga sempat bertanya berapa penghasilan warga setelah mengumpulkan sampah plastik selama satu minggu. "Dikumpulkan selama satu minggu bisa dapat sampah plastik hingga 500 kg per orang, dan kalo suami istri bisa dapat 1 ton dan dijual dengan harga Rp.400,- per kg," jelas seorang warga.

Meski di kelilingi gunungan sampah, akan tetapi terdapat rumah baca yang berguna untuk mencerdaskan anak-anak di Bantar Gebang. "Untuk yang PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini) kurang lebih 60 anak," ungkap seorang warga.

Eddy Wijaya merasa terenyuh ketika mendengar cerita warga sekitar yang mengambil buah-buahan rusak dan sisa makanan dari timbulan sampah untuk dikonsumsi. Ada juga yang mengais sisa makanan berupa daging ayam yang hanya berupa tulang berbalut sisa daging yang masih menempel, meskipun sudah rusak, mereka cuci dan goreng untuk dimakan. "Biasanya kondisinya sudah rusak?" tanya Eddy. "Sudah rusak, nanti dicuci, dibersihkan dan digoreng lagi," sahut seorang warga.

Dalam setiap kunjungannya, tim sukarelawan Yayasan Wijaya Peduli Bangsa tidak hanya memberikan bantuan materi, tetapi juga memberikan sentuhan kasih kepada warga Bantar Gebang. Paket sembako dan kebutuhan pokok lainnya menjadi bagian dari bantuan yang diberikan.

Dengan bakti sosial Yayasan Wijaya Peduli Bangsa di Bantar Gebang, Eddy Wijaya berharap kegiatan ini bisa bermanfaat untuk warga sekitar. "Semoga kegiatan ini bermanfaat untuk warga di sini dan orang-orang bisa tergerak hatinya untuk memberikan bantuan," tutur Eddy Wijaya.

Bagi Anda yang ingin berbagi kasih dengan sesama bisa melakukan donasi di rekening Wijaya Peduli Bangsa, Bank Mandiri No. Rekening: 1200001690168. (ADV)