JAKARTA - Anggota tim kuasa hukum Prabowo-Gibran, Hotman Paris Hutapea, menilai penjelasan para ahli yang diajukan tim Ganjar-Mahfud dalam sidang sengketa Pilpres 2024 hari ini tak logis.
Menurut Hotman, tim Ganjar-Mahfud tak pandai menghadirkan ahli untuk menguatkan gugatannya. Salah satu ahli yang dikritik Hotman adalah argumentasi Franz Magnis Suseno yang merupakan profesor filsafat.
Dalam pemaparannya, Romo Magnis mempermasalahkan etika Presiden Joko Widodo dengan dugaan keterlibatan dukungan kepada Prabowo-Gibran dalam Pilpres 2024.
"Masak, 90 juta suara lebih dari Prabowo mau dibatalkan dari kesaksian pesan-pesan moral dari Romo. Ini kan masalah hukum, bukan masalah pesan-pesan moral. Jadi, benar-benar, kok aneh banget ini tim kuasa hukum mereka," ungkap Hotman di gedung MK, Selasa, 1 April.
Selain itu, Hotman juga mengkritik pemaparan guru besar psikologi Universitas Indonesia, Hamdi Muluk, serta Direktur Pusat Kajian Representasi Sosial, Risa Permana Deli.
BACA JUGA:
Menurut dia, sengketa pemilu tak bisa dimenangkan dengan keterangan ahli sosial maupun psikologi.
"Dua psikolog mau dipakai untuk membatalkan 90 juta suara, masuk di akal enggak sih? Gue pusing dengarnya. ini praktek hukum yang mana coba?" cecar Hotman.
"Makanya saya bilang, ini 03 mau ke mana sih? Sudah suaranya parah banget, masih kepingin menang lagi, di MK. Enggak tahu diri apa, sih?" lanjutnya.