JAKARTA - Pejabat Ukraina menduga Rusia menggunakan bom berpemandu jenis baru saat melancarkan serangan udara terhadap Kota Kharkiv di timur laut.
Para pejabat mengatakan, selain menewaskan sedikitnya satu orang, serangan itu menyebabkan 19 orang luka-luka, termasuk empat anak-anak yang salah satunya bayi berusia tiga bulan. Serangan itu juga menyebabkan pemadaman listrik di Kharkiv.
Kharkiv dan wilayah sekitarnya sering diserang dengan rudal dan drone selama lebih dari dua tahun perang. Namun, penggunaan bom berpemandu kaliber besar merupakan hal yang tidak biasa di kota tersebut.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengutuk serangan itu sebagai "teror Rusia".
"Teror Rusia terhadap kota ini menjadi semakin keji," kata Presiden Zelensky di X, mendesak sekutu Ukraina untuk memasok lebih banyak pertahanan udara dan jet tempur, seperti melansir Reuters 28 Maret.
"Tidak ada penjelasan rasional mengapa Patriot (misil), yang banyak terdapat di seluruh dunia, masih belum menutupi langit Kharkiv dan kota-kota serta komunitas lain yang diserang oleh teroris Rusia," tandasnya.
Sementara Kepala Kepolisian Regional Kharkiv Volodymyr Tymoshko mengatakan, Moskow mungkin menggunakan bom berpemandu jenis baru yang ia gambarkan sebagai UMPB D-30.
"Ini adalah sesuatu antara bom udara berpemandu yang mereka (Rusia) gunakan baru-baru ini, dan sebuah rudal. Bisa dikatakan ini adalah bom terbang," kata Tymoshko di lokasi serangan.
Sementara itu, gubernur setempat Oleh Synehubov juga menilain Moskow mungkin telah menggunakan bom jenis baru, dengan mengatakan: "Tampaknya Rusia memutuskan untuk menguji bom mereka yang telah dimodifikasi pada penghuni rumah."
Dua bangunan tempat tinggal dan sebuah institusi medis hancur sebagian, dengan total 14 bangunan, termasuk fasilitas pendidikan, rusak, kata Synehubov melalui Telegram.
Adapun Wali Kota Kharkiv Ihor Terekhov menuliskan di Telegram, melaporkan serangan lain setelah tengah malam di sebuah distrik kota yang menghancurkan sebuah restoran dan memecahkan jendela di gedung yang berdekatan. Tidak ada cedera.
Sedangkan jaksa di wilayah Kharkiv melaporkan seorang anak laki-laki berusia 12 tahun tewas ketika pasukan Rusia menembaki kota Borova, tenggara Kharkiv.
BACA JUGA:
Polisi menutup bangunan tempat tinggal berlantai lima yang terkena dampak, jendela-jendelanya pecah dan balkon-balkonnya rusak parah.
"Beberapa orang tidak beruntung. Satu orang tewas, yang lain mengalami luka pecahan peluru," kata Kateryna Velnychuk, yang sedang di dalam gedung ketika bom menghantam.
Rusia tidak segera mengomentari pernyataan otoritas Ukraina. Mereka membantah menargetkan warga sipil, meskipun perang telah menewaskan ribuan orang, membuat jutaan orang terpaksa mengungsi dan menghancurkan kota-kota besar.