Bagikan:

JAKARTA - Presiden Volodymyr Zelensky kembali menyerukan peningkatan bantuan dari Barat, saat senjata Rusia kembali menghantam wilayah Ukraina.

Bom berpemandu Rusia menghantam blok apartemen lima lantai di Kharkiv, kota terbesar kedua di Ukraina, pada Rabu malam, memicu kebakaran dan melukai sedikitnya 10 orang, kata pejabat setempat.

Presiden Zelensky mengatakan serangan itu, yang terbaru dalam serangkaian serangan panjang di kota itu, menggarisbawahi perlunya lebih banyak bantuan dari para pendukung Ukraina dari Barat.

Ia menunjuk serangan Iran terhadap Israel sebagai contoh kerja sama yang dilakukan oleh Sekutu.

Presiden Zelensky mengatakan, untuk menghentikan serangan Rusia, "Ukraina harus menerima bantuan yang diperlukan, dan yang terpenting, bantuan yang cukup dari dunia, dari mitra kami.

"Setiap pemimpin tahu persis apa yang perlu dilakukan. Penting untuk bersikap tegas," kata Presiden Zelensky dalam unggahan di aplikasi perpesanan Telegram, melansir Reuters 3 Oktober.

Dalam pidato video malam harinya, Presiden Zelensky merujuk pada bantuan yang diberikan Amerika Serikat dan mitra-mitra lainnya kepada Israel untuk menangkis serangan.

"Setiap kali di Timur Tengah, selama serangan kriminal Iran, kita melihat bagaimana koalisi internasional bertindak bersama," katanya, menggemakan komentar yang dibuatnya selama serangan yang dilancarkan Iran terhadap Israel pada Bulan April.

Presiden Zelensky juga mengeluarkan seruan terbaru dari serangkaian seruan agar lebih banyak bantuan disetujui pada pertemuan bulan ini di Jerman yang ditujukan untuk memberikan bantuan militer kepada Ukraina. Presiden AS Joe Biden direncanakan akan menghadiri pertemuan tersebut.

Sementara itu, Gubernur Kharkiv Oleh Syniehubov mengatakan, bom menghantam antara lantai tiga dan empat gedung di distrik Saltivka di kota itu.

"Beberapa lantai telah hancur. Pencarian apartemen demi apartemen sedang dilakukan. Orang-orang mungkin berada di bawah reruntuhan," kata Gubernur Syniehubov dalam sebuah video yang diunggah daring.

Gambar-gambar yang diunggah daring menunjukkan mobil-mobil terbakar di luar blok apartemen dan petugas pemadam kebakaran berjalan melewati puing-puing asap untuk masuk ke dalam gedung.

Sedangkan Wali Kota Kharkiv Ihor Terekhov menyebutkan jumlah korban luka mencapai 10 orang, termasuk seorang anak berusia tiga tahun. Ia mengatakan bom berpemandu telah menghantam dua distrik kota.

Terletak 30 km (18 mil) dari perbatasan Rusia, Kharkiv telah sering menjadi sasaran pasukan Rusia selama perang yang telah berlangsung lebih dari 2,5 tahun.

Di Kyiv, kepala administrasi militer ibu kota mengatakan pecahan-pecahan dari pesawat nirawak Rusia yang jatuh merusak sebuah gedung apartemen di salah satu distrik timur ibu kota. Tidak ada indikasi adanya korban jiwa.

Terpisah, Rusia membantah telah menargetkan warga sipil, tetapi secara teratur menyerang kota-kota di belakang garis depan.