Bagikan:

JAKARTA - Pemerintah Australia bagian utara menerapkan jam malam buntut kericuhan terjadi di Alice Springs pada Selasa 26 Maret.

Jam malam itu berlaku pada remaja mulai 18.00 hingga 06.00, termasuk akhir pekan yang masuk dalam libur panjang hari raya Paskah 2024.

“Kami ingin Alice Springs menjadi tempat yang aman,” kata Ketua Menteri Australia bagian utara atau Northern Territory (NT), Eve Gawler, dikutip dari News.com.au, Kamis 27 Maret.

Gawler menegaskan kericuhan di Alice Springs tidak dapat diterima dan kesabaran masyarakat juga telah habis menyikapi perilaku anti-sosial yang dilakukan usia remaja.

“Masyarakat sudah merasa muak, begitu juga saya,” katanya.

“Pemerintahan bertekad untuk mengatasi masalah ini, khususnya masalah remaja di Alice Springs," sambung Gawler.

Kericuhan di Alice Springs meletus usai pemakaman remaja berusia 18 tahun yang tewas dalam kecelakaan mobil terguling di Alice Springs.

Remaja itu tewas ditinggalkan delapan kawannya yang sama-sama menumpangi mobil Toyota Hilux curian.

Saat kericuhan massa menyerbu jalan-jalan, merusak mobil, hunian warga, tempat usaha, termasuk supermarket.

Massa yang terdiri dari sekitar 150 remaja melempari dengan kayu, batang logam, hingga batu lingkungan sekitar mereka.

Sementara masyarakat yang merasa ketakutan tempat usahanya diserang hinggga mobilnya dirusak hanya mempersenjatai diri seadanya dan bersiap atas kemungkinan yang terjadi di dalam rumah.

Penjabat Komisaris Polisi NT James-Grey Spence menyampaikan, lima orang ditangkap dan 50 senjata diamankan dalam kerusuhan itu.

Sebanyak 58 aparat kepolisian tambahan telah dikirim ke Alice Springs untuk membantu menjaga keamanan.