Bagikan:

JAKARTA - Anggota Komisi D DPRD DKI Jakarta dari Fraksi NasDem, Nova Harivan Paloh mengungkap penyebab penanggulangan banjir di Jakarta belum optimal.

Hal ini menyebabkan Jakarta dilanda banjir acap kali hujan deras mengguyur. Bahkan, beberapa hari sebelumnya, Jakarta sempat terendam banjir lebih dari 24 jam.

Nova menyebut, Pemprov DKI terkesan membiarkan jumlah petugas penyedia jasa lainnya perorangan (PJLP) yang bertugas membersihkan saluran air dan menangani genangan.

"Beberapa PJLP pasukan biru yang sudah pensiun mungkin tidak diganti dengan yang baru. Mungkin tenaga jadi berkurang. Padahal kan dalam mengatasi masalah banjir yang quick respose-nya kan pasukan biru," kata Nova saat dihubungi, Selasa, 26 Maret.

Selain itu, Nova juga melihat Pemprov DKI tak mengatur anggaran yang terbatas secara optimal untuk memprioritaskan penanganan banjir.

"Faktor dana juga. Saya ngelihat ini permasalahan selalu timbul. Permasalahan-permasalahan yang ada soal perbaikan saluran, atau hal lain, sekarang ini lambat," ungkapnya.

Nova mencontohkan, sejak tahun lalu Pemprov DKI berencana untuk membangun waduk di daerah Mampang untuk mengurangi dampak banjir. Namun, sampai saat ini tak kunjung dikerjakan.

Begitu juga dengan progres normalisasi Sungai Ciliwung. Proses pembebasan lahan yang menjadi tugas Pemprov DKI untuk pengerjaan normalisasi juga belum selesai.

"Artinya mau yang mana nih yang kita selesaikan? Antara proses normalisasi atau kita mau bikin waduk baru. Ini apakah masalah dana, atau masalah apa?" cecarnya.

Menyikapi hal ini, Komisi D DPRD DKI Jakarta berencana untuk memanggil jajaran Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta untuk menagih progres pembangunan infrastruktur pengendali banjir serta penanganan yang rutin dikerjakan.