DPRD Sayangkan Anies Potong Anggaran Banjir
Ilustrasi (Irfan Meidianto/VOI)

Bagikan:

JAKARTA - Sejumlah wilayah di Jakarta terendam banjir akibat hujan yang mengguyur DKI tadi malam dan kiriman air dari Bendung Katulampa, Bogor. Saat ini, sebagian warga harus mengungsi ke tempat yang lebih tinggi. 

Melihat hal ini, Ketua Komisi D Bidang Pembangunan DPRD DKI Ida Mahmudah menyayangkan sikap Gubernur DKI Anies Baswedan yang memotong anggaran penanganan dan pencegahan banjir pada tahun ini.

"Dalam APBD yang sudah kita ketok di akhir 2019, ada pemotongan anggaran banjir di pertengahan tahun 2020 karena memang PAD (pendapatan asli daerah) kita tidak sesuai dengan target," kata Ida saat dihubungi VOI, Selasa, 22 September.

Selain karena pendapatan kurang, kata Ida, pemotongan anggaran banjir juga dilakukan untuk mengalokasikan penanganan wabah COVID-19.

Meski begitu, Ida tidak mengetahui berapa anggaran yang dipotong. Sebab, sampai saat ini Pemprov DKI belum menyerahkan rincian penyesuaian anggaran dalam perubahan APBD 2020.

"DKI memang sedang mengalokasikan anggaran untuk penanganan COVID-19. Namun, saya selalu mengingatkan bahwa anggaran banjir sebenarnya tidak boleh dikurangi walaupun APBD DKI berkurang," tutur Ida.

"Yang saya khawatirkan, ketika datang musim hujan, begitu kena banjir, warga yang khawatir dengan COVID-19 itu imunitasnya akan turun. Jadi, dia mudah tertular dan penyebarannya semakin meluas," lanjut Ida.

Terlebih, Ida mengungkapkan bahwa anggaran penanganan banjir baru digelontorkan kepada Suku Dinas Sumber Daya Air di semua kota administratif DKI. Akibatnya, upaya pengerukan sungai terlambat dikerjakan.

"Saat saya cek, banyak anggaran operasional atau kebutuhan penunjang pekerjaan pengerukan yang dilakukan PJLP Sudin SDA yang tidak ada. Mungkin Sekarang, anggarannya baru ada, jadi sudin-sudin baru mulai pengerukan," ungkap Ida.

Karena banjir telah terjadi, Ida meminta Anies segera mencairkan semua anggaran yang dibutuhkan untuk penannganan banjir, baik pembersihan selokan, serta pengerukan sungai hingga waduk.

"Saya bergharap, anggaran untuk kegiatan pengerukan sungai maupun got yang ada sepanjang DKI untuk segera dicairkan agar kawan SDA bisa bekera maksimal," ucapnya.

Sebagai informasi, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mencatat sejumlah daerah masih terendam banjir setelah hujan yang mengguyur ibu kota sejak semalam.

Pada pukul 09.00 WIB, sebanyak 10 ruas jalan umum di Jakarta terendam banjir dengan ketinggian 10-30 sentimeter (cm). Kemudian, ada 56 RT tergenang dengan ketinggian air 10 cm hingga 100 sentimeter.