Keterbatasan Penglihatan, Aman Pilih Jadi Pedagang Kerupuk Daripada Pengemis
Aman (43), pejual kerupuk disabilitas saat sedang beristirahat di kawasan Jalan Bangka 1, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, Minggu, 24 Maret. (Jehan-VOI)

Bagikan:

JAKARTA - Penglihatan kabur tidak menyurutkan Aman (43), bapak dua anak untuk mencari rezeki berjualan kerupuk bangka dengan berjalan dari Cipinang, Jakarta Timur hingga Mampang Prapatan, Jakarta Selatan.

Aman hanya mengandalkan tongkat. Disabilitas ini berkeliling menjajalan kerupuk bangka dan tetap semangat meski berjalan jauh dibandingkan pasrah menjadi pengemis.

Saat ditemui tim VOI, Aman bercerita telah berjualan sejak pagi hingga sore hari, dagangnya telah laku 5-6 bungkus.

“Saya kalau ngaso (nyantai) disini. Dari pagi saya udah laku 5-6 kerupuk,” kata Aman yang duduk di dekat masjid kawasab Jalan Bangka 1, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, Minggu, 24 Maret.

Aman menceritakan bila kerupuk yang dijual ini milik tetangganya. Nantinya setiap bungkus yang dijualnya akan disetorkan kepada tetangganya tersebut.

“Jadi kita tuh bayar setoran perbungkusnya,” ucapnya.

Saat ditanya kenapa memilih kerupuk, Aman dengan tegas menyampaikan bahwa dirinya bukanlah sosok yang harus dianggap rendah. Oleh sebab itu, ia memilih untuk menjadi pedagang kerupuk dibandingkan mengemis.

“Kita kan kalau bisa usaha keras dan kita semangat. Kita masih dikasih kesempatan untuk berjualan, ngapain harus meminta-minta,” katanya.

Langkah demi langkah terus dijalani Aman dari Cipinang, Jakarta Timur. Demi menghidup anak-anaknya yang menunggunya di rumahnya

Aman menceritakan telah mengalami keterbatasan pengelihatan sejak usai 1 tahun. Akibat demam yang tiba-tiba mengarah kepada saraf matanya.

Kendati demikian, ia tidak pernah mengeluh dengan keadaan yang diterimanya. Sebab baginya, tuhan selalu memberikan jalan yang terbaik bagi hamba-hambanya.

“Jadi jika saya berdiam diri di rumah, anak-anak saya makan apa. Jadi hidup itu pilihan yang harus dijalani dengan segala situasi yang diterimanya saat ini. Istilah nya, jangan tergantung saudara-saudara ya kan. Harus bisa usaha sendiri apapun itu, yang penting bekerja keras,” pungkasnya.