Bagikan:

JAKARTA - HD Hyundai Heavy Industries (HHI) secara resmi memulai pembangunan kapal perusak kedua generasi berikutnya yang dilengkapi Sistem Tempur Aegis bernama Gwanggaeto-III Batch-II, yang akan menjadi kekuatan maritim penting untuk sistem Pertahanan Udara dan Rudal Korea (KAMD), kata pembuat kapal itu bulan ini.

Upacara peletakan lunas kapal tersebut digelar di galangan kapal perseroan di Ulsan, Selasa pekan lalu. HD HHI menjelaskan, upacara tersebut menandai dimulainya proses pembuatan kapal dengan harapan keberhasilan pembangunan dan keselamatan.

Setelah Angkatan Laut Republik Korea memutuskan untuk memperkenalkan tiga kapal perusak Aegis generasi berikutnya berbobot 8.200 ton, HD HHI dipilih sebagai pembuat kapal untuk membangun ketiga kapal tersebut.

Kapal pertama dari tiga kapal yang direncanakan, ROKS Jeongjo The Great, sedang menjalani operasi uji coba sebelum rencana pengirimannya ke angkatan laut pada paruh kedua tahun ini. Sedangkan pembangunan kapal ketiga akan dimulai akhir tahun ini.

Kapal perusak Aegis generasi berikutnya berukuran panjang 170 meter, lebar 21 meter, dan bobot perpindahan 8.200 ton. Kapal itu dapat berlayar dengan kecepatan maksimum 30 knot, kurang lebih 55 kilometer per jam.

HD HHI berencana meluncurkan Gwanggaeto-III Batch-II dan memulai uji operasinya tahun depan. Kapal tersebut rencananya akan dikirim ke Angkatan Laut pada akhir tahun 2026.

"Ini diharapkan menjadi kekuatan maritim utama bagi sistem KAMD, karena dapat mendeteksi, melacak dan mencegat rudal balistik, merespons berbagai ancaman," kata seorang pejabat HD HHI, dikutip dari The Korea Times 20 Maret.

Dibandingkan dengan kapal perusak Aegis versi sebelumnya, ROKS Sejong The Great dan dua kapal baru lainnya, akan menampilkan intersepsi rudal balistik dan kemampuan perang anti-kapal selam yang canggih.

Mereka akan dilengkapi dengan peluru kendali balistik serangan darat, peluru kendali kapal-ke-udara jarak jauh, torpedo anti-kapal selam jarak jauh dan torpedo ringan, serta Sistem Tempur Aegis terbaru, radar larik bertahap multifungsi, alat pelacak elektro-optik, dan sistem sonar terintegrasi.

Selain itu, sistem propulsi tambahan hemat bahan bakar yang terdiri dari dua motor listrik berkekuatan 1,7 megawatt akan memungkinkan setiap kapal menghemat penggunaan bahan bakar.