Bagikan:

JAKARTA - Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh mengungkapkan peluang partainya akan merapat ke koalisi Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka jika nanti resmi menjabat Presiden-Wakil Presiden periode 2024-2029.

Surya mengklaim, saat ini partainya belum berkeinginan untuk bergabung dalam koalisi pemerintahan. Namun, Surya juga belum menegaskan akan tetap menjadi oposisi jika Prabowo-Gibran memimpin negara.

"Apakah akan bergabung pada pemerintahan baru, ya? Saya pikir bergabung dengan pemerintahan baru saya pikir bukan prioritas, ya. Kemungkinan tetap bergabung ataupun tidak bergabung, posisinya sama hari ini," kata Surya di NasDem Tower, Gondangdia, Jakarta Pusat, Rabu, 20 Maret.

Hanya saja, Surya mengaku NasDem tetap membuka ruanh komunikasi politik kepada kubu lain, termasuk koalisi Prabowo-Gibran hingga kubu Ganjar Pranowo-Mahfud MD.

"Hubungan kekerabatan dalam komunikasi politik yang selama ini terus terjalin baik, itu harus tetap terjaga, harus tetap terjaga. Upaya NasDem agar komunikasi politik ini cair, untuk melihat dan memiliki suatu tekad dan harapan yang sama, agar proses perjalanan pembangunan kehidupan kebangsaan kita agar berjalan lebih baik," jelasnya.

 

KPU menetapkan pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, sebagai pemenang Pemilu 2024 dengan perolehan sebanyak 96.214.691 suara atau 58,58 persen dari seluruh suara sah nasional.

Lalu, capres-cawapres nomor urut 2 Anies-Muhaimin memperoleh 40.971.906 suara atau 24,95 persen. Sementara capres-cawapres nomor urut 3 Ganjar Pranowo-Mahfud MD memperoleh 27.040.878 suara atau 16,47 persen. Total suara sah Pemilu Presiden 2024 adalah 164.227.475 suara.

Perolehan suara pasangan Prabowo-Gibran unggul di 66 dari 128 kantor panitia pemilihan luar negeri (PPLN). Selain itu, Prabowo-Gibran juga unggul di 36 provinsi, kecuali Aceh dan Sumatera Barat yang dimenangkan pasangan calon nomor urut 1 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar.