Bagikan:

JAKARTA - Saat ini akses terhadap internet dapat dinikmati siapa saja. Berdasarkan laporan APJI hingga Januari 2024, 80 persen atau 20 juta masyarakat Indonesia memiliki akses terhadap internet.

Sedangkan 40 persennya merupakan pengguna aktif media sosial. Hal ini, membuktikan bahwa media sosial terus berkembang dan memiliki banyak pengguna di Indonesia.

Karena itu, keberadaan konten di media sosial menjadi kunci penting, sehingga keberlangsungan sebuah akun di media sosial dapat terus ada. Hal ini, tentu saja menjadi tantangan terutama dalam menyajiikan konten yang bermanfaat dan mencerdaskan.

Bagaimana sebuah konten dapat menjadi optimal, sehingga menarik dan menjadi lahan meraup cuan? Karena itu, Kementerian Kominfo menyelenggarakan Obral Obrol liTerasi Digital, pada Jumat, 15 Maret 2024 yang mengangkat topik "Level Up Konten Biar Cuan!"

Berdasarkan pengalaman Lona Cindy selaku Key Opinion Leader, untuk membuat konten jadi cuan, hal pertama yang harus dimiliki adalah goals dalam membuat konten, sehingga dalam membuat konten sesuai dengan tujuan.

Tak hanya itu, tools atau alat yang digunakan dalam membuat konten juga menjadi satu hal substansial apalagi untuk menciptakan konten yang disukai, maka faktor penting adalah siapkan tools untuk pencahayaan yang optimal. Kemudian, aplikasi editing video juga harus dimiliki dan dikuasai penggunaan oleh calon-calon digital creator.

"Harus ada something yang kita harus bener-bener kita niatin, kita prepare, yang kalau pun valuenya nggak besar, at least kita memiliki value," tegas Lona.

Lona menambahkan untuk mencapai tujuan, kreator perlu memahami dan mengenali audience. Karena itu, ia pun menambahkan beberapa tips, sebagai langkah awal dalam membuat konten, seperti cara bercerita, membuat konten before after, tips and trick, humor atau mini vlog.

Sedangkan menurut Oktora Irahadi selaku CEO Infina/Siberkreasi, indikator sebuah konten yang layak dapat cuan, pertama-tama pastikan dulu konten tersebut memiliki engagement, sehingga menarik orang untuk menekan tombol like, comment, and share.

Oktora juga menambahkan strategi agar sebuah konten dapat dilirik oleh audience, antara lain seperti thumbnail pada YouTube. Sehingga, membuat gambar dan judul menarik juga merupakan hal penting.

"Jadi bikin konten itu nggak sesederhana bahwa kita bikin konten selesai. Musti dipikir, dari mulai gambar penyertanya, covernya seperti apa, clickbite harus dipikirkan," ungkap Oktora.

Setelah menjadi konten kemudian diunggah, luangkan waktu untuk melihat engagement. Hal ini penting, agar engagement meningkat maka perlu tahu cara, dengan mencari celah agar mesin algoritma bekerja.

Sedangkan untuk mendapatkan engagement yang tinggi, seorang konten kreator harus mampu membuat konten yang menarik. Seperti yang diungkapkan Alfian Rahardian Afif, selaku Digital Creator. Karena itu, Alfian juga menegaskan bahwa dalam membuat konten pastikan kreator mampu mengikat penonton agar menonton konten lebih lama.

Mampu mengidentifikasi kekurangan pada sebuah konten, juga perlu, sehingga saat konten tidak mendapatkan perhatian maka dapat segera diperbaiki, seperti faktor kualitas video. Karena itu, memiliki referensi yang beragam menjadi indikator agar konten kreator dapat terus berkembang.

"Poin penting untuk konten kita bisa naik, ya kita harus banyakin referensi dari kreator-kreator lain, untuk refleksi kita sendir,." ungkap Alfian.