Bagikan:

JAKARTA - Kementerian Lingkungan Hidup Vietnam dan Laos pada Selasa mengadakan lokakarya untuk meluncurkan proyek bilateral mengenai keamanan air dan lingkungan di sungai Mã dan Neun-C dengan anggaran 3 juta dolar AS atau Rp46,5 miliar.

Direktur Jenderal Departemen Pengelolaan Sumber Daya Air (DWRM), Kementerian Sumber Daya Alam dan Lingkungan (MoNRE) Laos, Inthavy Akkharath, mengatakan proyek tersebut sejalan dengan nasional prioritas dan ambisi undang-undang baru tentang pengelolaan sumber daya air.

“Kedua pemerintah sangat mendukung proyek ini dan akan bekerja sama dengan IUCN, FAO dan mitra lainnya di Vietnam dan Laos untuk mengatasi dampak perubahan iklim dan meningkatkan pengelolaan sumber daya alam di kedua wilayah sungai tersebut,” kata Akkharath seperti dilaporkan VNA, Selasa. .

Proyek yang bertema “Membina Keamanan Air dan Lingkungan di Daerah Aliran Sungai Lintas Batas Ma dan Neun-C serta Wilayah Pesisir Terkait, Vietnam dan Laos”, bertujuan untuk memperkuat pengelolaan sumber daya air terpadu dan kesehatan ekosistem di wilayah aliran sungai Neun-C dan Mã.

Lokakarya yang berlangsung di Hanoi, Vietnam tersebut memperkenalkan proyek dan membahas masukan mengenai rancangan proyek dan rencana pelaksanaannya. Termasuk mempertemukan banyak pejabat pemerintah pusat dan provinsi dari Vietnam dan Laos, lembaga swadaya masyarakat lokal dan internasional, hingga pemangku kepentingan lainnya.

Proyek berdurasi lima tahun tersebut memiliki anggaran total sebesar 8 juta dolar AS (Rp124 miliar) yang didanai oleh Global Environment Fund (GEF) dan sekitar 3 juta dolar AS akan disalurkan untuk mendukung pelaksanaan proyek percontohan di DAS Mã dan Neun-C.

Secara umum, proyek bilateral tersebut bertujuan untuk agar Vietnam dan Laos dapat mengelola sumber daya air tawar dan kesehatan ekosistem di daerah aliran sungai Mã dan Neun-C serta wilayah pesisir lintas batas dengan menciptakan lingkungan yang mendukung kerja sama dan tindakan lintas batas.

Dalam sambutan pembukaan lokakarya tersebut, Perwakilan Organisasi Pangan dan Pertanian (FAO) di Vit Nam, Rémi Nono Womdim, mengatakan bahwa proyek meningkatkan keamanan air dan lingkungan di aliran sungai Mã dan Neun-C akan memajukan empat hal yang lebih baik, yakni produksi yang lebih baik, nutrisi yang lebih baik, lingkungan yang lebih baik, dan kehidupan yang lebih baik.

Adapun proyek tersebut akan dilaksanakan dengan lima hasil yang diharapkan. Pertama, tercapainya konsensus antar negara mengenai permasalahan utama lintas batas. Kedua, meningkatkan ketahanan air, kelestarian lingkungan, dan kemampuan prakiraan baik di wilayah sungai maupun wilayah pesisirnya.

Tujuan ketiga adalah memperkuat aksi bersama, membalikkan tren degradasi lahan di kedua wilayah sungai dan tujuan terakhir meningkatkan kapasitas entitas nasional yang relevan, dan berbagi pengalaman proyek dan pembelajaran.