Bagikan:

JAKARTA - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengaku menyesal menggunakan istilah 'ilegal' saat menggambarkan seorang imigran tidak berdokumen.

Permintaan maaf itu disampaikan Biden saat sesi wawancara dengan Jonathan Capehart dari MSNBC yang tayang pada Sabtu 9 Maret waktu setempat.

"Saya seharusnya tidak menggunakan 'ilegal', tapi tidak berdokumen," katanya, dilansir dari Reuters.

Ketika ditanya apakah menyesal menggunakan istilah ilegal, Biden dengan tegas menjawab "ya".

Dalam pidato kenegaraannya pada Kamis, 7 Maret, Biden terpancing pernyataan Marjorie Taylor Greene, politikus Partai Republik yang menyalahkan kebijakan perbatasan pemerintah AS atas kematian Laken Riley.

Riley merupakan mahasiswi keperawatan berusia 22 tahun dari negara bagian Georgia, AS, dibunuh migran ilegal tapi tersangka telah dibebaskan bersyarat.

Marjorie yang merupakan kubu Trump, menganggap kematian Riley sebagai simbol kegagalan Partai Demokrat.

Di satu sisi, Biden mengecam Partai Republik karena menolak Rancangan Undang Undang Perbatasan Bipartisan karena Donald Trump yang kembali maju dalam Pilpres AS 2024 ingin menjadikan imigran sebagai isu kampanye.

Biden juga menganggap Trump serupa dengan Adolf Hitler setelah saingannya itu menyebutkan, migran “meracuni darah” bangsa.

"Saya tidak akan memperlakukan orang-orang [migran] itu dengan tidak hormat. Lihat, merekalah juga yang membangun negara ini. Alasan ekonomi kita tumbuh. Kita harus mengendalikan perbatasan dan jalurnya lebih tertib," kata Biden.