JAKARTA - Satu keluarga ditemukan tewas, usai terjun bebas dari lantai 22 di Apartemen Teluk Intan, Penjaringan, Jakarta Utara, pada Sabtu, 9 Maret, sekiranya sore hari.
Tetangga korban yang tidak ingin disebutkan namanya mengatakan keluarga itu melompat diduga karena permasalahan ekonomi. Hal ini diperkuatnya setelah dirinya melihat ada orang tak dikenal (OTK) mendatangi mereka dan menagih utang.
“Saya pernah lihat orang tagih dia kan, orang namanya tagih utang kan pasti ada sedikit kasar atau gimana kan, dari situ saya tahu (karena) ekonomi,” katanya, Sabtu, 9 Maret, malam.
Terlebih, ia juga menyebut keluarga itu kerap meminjam uang kepada dirinya. Namun, saat itu, ia tengah tidak memiliki uang untuk meminjamkan kepada korban.
“Terakhir-terakhir ini juga sering pinjam tapi kemampuan terbatas, pinjam dicuekin (tidak dapat pinjaman). Pokoknya terakhir dia pinjam uang itu mau pinjam 20 juta kan, buat modal usaha, saya bilang terlalu besar kan,” ucapnya.
Selain itu, ia juga mengatakan korban pernah bercerita bila rumahnya telah disita oleh bank. Oleh sebab itu, dia memutuskan meninggalkan Apartemen dan pergi ke Solo, Jawa Tengah.
“Cuma terakhir dia mau pergi, rumah dia udah disita bank, dia kan kongsi kapal sama sodaranya, habis gak dapat apa-apa. Terakhir-terakhir dia bilang mau pindah ke Solo kan,” ucapnya.
Sebelum Lompat, Ayah Korban Sempat Cium Kening Anak-anaknya
Kapolsek Penjaringan, Kompol Agus Ady Wijaya mengungkapkan sebelum satu keluarga memutuskan untuk mengakhiri hidupnya dengan melompat dari lantai 22 di Apartemen kawasan Penjaringan, Jakarta Utara. Ternyata sang ayah sempat cium kening anak-anak dan istrinya.
Diketahui peristiwa dugaan bunuh diri (bundir) terjadi di Apartemen Teluk Intan, Penjaringan, Jakarta Utara, Sabtu, 9 Maret. Adapun inisial para korban yakni EA (51), AIL, JWA (13) dan JL (16).
“Para korban ini masuk dalam lift terekam ini EA mencium-cium kening dari ketiga orang lainnya. Setelah dicium-cium keningnya,” kata Agus.
BACA JUGA:
Setelah sang ayah mencium anak-anaknya dan istrinya, AIL mengumpulkan handphone keluarganya. Kemudian mereka ke rooftop Apartemen itu dan akhirnya memutuskan untuk melompat.
“Naik ke tangga darurat untuk ke rooftop apartemen, kemudian 16.13 WIB, para korban terjatuh bersamaan di depan lobby apartemen,” katanya.