7 Kecamatan di Agam Sumbar Dilanda Banjir, Pohon Tumbang hingga Longsor
Ilustrasi petir menyambar ladang jelang hujan lebat disertai angin kencang. (Pixabay)

Bagikan:

SUMBAR - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) mencatat enam kecamatan di Kabupaten Agam, Sumatera Barat (Sumbar) dilanda bencana alam dampak curah hujan cukup tinggi semenjak Kamis 7 Maret siang.

"Bencana alam berupa pohon tumbang, tanah longsor dan banjir," kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Agam, Ichwan Pratama Danda di Lubuk Basung, Jumat, 8 Maret, disitat Antara. 

Ichman menjelaskan, bencana alam itu terjadi di Kecamatan Lubuk Basung, Palembayan, Tanjung Mutiara, Malalak, Tanjung Raya dan Ampek Nagari.

Ia mengatakan di Kecamatan Lubuk Basung terjadi pohon tumbang dan menimpa sebagian badan jalan di Jorong Balai Satu, Nagari atau Desa Manggopoh dan akses jalan masih bisa dilewati dengan sistem buka tutup.

Setelah dilakukan pembersihan material pohon tumbang, jalan sudah normal kembali pada Kamis 7 Maret pada pukul 19.05 WIB

Pohon tumbang juga menimpa badan jalan di jalan Perumahan Kelapa Surau Kariang Jorong V Sungai Jariang, Nagari Persiapan Sungai Jariang, sehingga jalan tidak bisa dilewati kendaraan dan alternatif jalan lain masih bisa.

Setelah dilakukan pembersihan material pohon tumbang dan jalan telah normal kembali pada pukul 20:58 WIB.

Lalu pohon tumbang mengenai satu unit mobil avanza yang berpenumpang sebanyak dua orang (pasangan suami istri) di Simpang PT BSS Jorong Pasa Durian, Nagari Manggopoh.

"Saat ini korban atas nama Marlina (40) warga Pariaman dan suaminya sudah dibawa ke Klinik Nur Qolbi Simpang Gudang karena masih merasa pusing," katanya.

Ia menambahkan untuk Kecamatan Palembayan banjir  menggenangi rumah warga di Jorong Tapian Kandih, Nagari Salareh Aia Barat dan saat ini air sudah mulai surut.

Banjir juga menggenangi akses jalan dan beberapa unit rumah warga di PT. AMP Perumahan Cimara, Tapian Kandih AMP 1, sehingga ada beberapa warga yang harus di evakuasi.

"Kita masih melakukan pendataan rumah warga yang terendam banjir," katanya.

Untuk Kecamatan Tanjung Mutiara juga terjadi pohon tumbang mengenai rumah warga di Jorong Pasa Tiku, Nagari Tiku Selatan.

Setelah itu di Kecamatan Malalak berupa tanah longsor menutupi ruas jalan kabupaten pukul 20.55 WIB, sehingga akses jalan tidak bisa dilewati kendaraan dengan panjang sekitar 15 meter dan tinggi sekitar dua meter.

Jalan terban ruas jalan provinsi sepanjang 400 meter di Jorong Campago, Nagari Malalak Utara.

Kecamatan Tanjung Raya berupa tanah longsor nenutupi sebagian badan jalan panjang empat meter dan tinggi satu meter.

Tanah longsor terjadi di kelok 19 Jorong Pasa Maninjau, Nagari Maninjau pada Jumat 8 Maret, sekitar pukul 03.30 WIB, menutupi akses jalan sepanjang 10 meter dan tinggi 50 centimeter.

Di Kecamatan Ampek Nagari banjir menggenangi akses jalan dan beberapa unit rumah warga di Jorong Lubuak Aluang, Nagari Bawan, dengan ketinggian satu sampai 1,5 meter sehingga ada beberapa warga yang harus di evakuasi.

"Saat ini satuan tugas masih melakukan evaluasi warga terdampak banjir akibat curah hujan cukup tinggi. Kita melakukan koordinasi dengan Pemprov Sumbar dan pemerintah kecamatan dan nagari dalam penanganan bencana alam tersebut," katanya.