Dilantiknya AHY Jadi Menteri Disebut Bentuk Konsolidasi Kekuasaan, Hasto PDIP: Jokowi Was-was
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto (dok PDIP)

Bagikan:

JAKARTA - Sekjen PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto menilai Presiden Joko Widodo (Jokowi) sedang was-was dengan kondisi pascapemilu 2024. Sehingga, ia melakukan konsolidasi yang salah satu caranya adalah melantik Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai Menteri ATR/BPN.

“Itu bagian dari konsolidasi kekuasaan. Poinnya aneh pemilu belum selesai tapi terus menerus dilakukan konsolidasi kekuasaan. Sepertinya ada rasa was-was,” kata Hasto kepada wartawan di Depok yang dikutip Jumat, 8 Maret.

Hasto menyebut konsolidasi kekuasaan semacam ini apalagi sampai bagi-bagi jabatan harusnya tak dilakukan. Sebab, ada kesan Jokowi ingin menekan suara kritis di parlemen dengan merangkul semua partai.

Padahal, suara semacam ini diperlukan menurut para akademisi dan ahli. “Kenaikan harga beras yang luar biasa ini seharusnya tidak boleh terjadi kalau kita mendengarkan kritik. Nah, itulah pentingnya tentang kedaulatan bangsa,” tegasnya.

Diberitakan sebelumnya, Presiden Jokowi resmi melantik AHY yang merupakan Ketua Umum Partai Demokrat sebagai Menteri ATR/BPN menggantikan Hadi Tjahjanto yang kini menjadi Menko Polhukam. Pelantikan ini dilakukan setelah Mahfud MD mengundurkan diri karena maju sebagai cawapres mendampingi Ganjar Pranowo di Pilpres 2024.

Pelantikan ini digelar di Istana Negara Jakarta pada Rabu, 21 Februari. Anak sulung Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono itu dilantik berbarengan dengan Hadi.

Adapun posisi Partai Demokrat saat ini masuk dalam koalisi pendukung pasangan nomor urut dua, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka di Pilpres 2024.