JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengingatkan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) jangan sampai berubah nama menjadi Badan Pembuat Was-was Pemilu. Lembaga pengawas ini harus tegas dan berintegritas menegakkan aturan Pemilihan Umum (Pemilu).
Hal ini disampaikan Jokowi saat bicara di acara Konsolidasi Bawaslu, Sabtu, 17 Desember. Dia berpesan badan ini jangan sampai membuat was-was peserta pemilu.
"Bapak itu ditakuti dan disegani lho. Jangan lalu menjadi Badan Pembuat Was-was Pemilu yang membuat was-was masyarakat untuk memilih peserta pemilu untuk bersosialisasi," kata Jokowi dalam tayangan YouTube Bawaslu RI.
Jokowi mengingatkan aturan main di pemilu harus disosialisasikan. Dia meminta kontestasi lima tahun sekali ini harus berjalan dengan hingar bingar sehingga terasa pesta demokrasinya.
"Hingar bingar pemilu tetap harus terasa sebagai bagian dari kita berdemokrasi, ini penting sekali," tegasnya.
"Harus hinggar binggar. Harus hinggar binggar pemilunya. Jangan sampai kita mengadakan pemilu senyap, kelihatan enggak ada apa-apa, yo enggak bener juga," sambung eks Gubernur DKI Jakarta itu.
Jokowi juga bilang, sosialisasi ini menjadi hal yang penting. Jangan sampai ada peserta pemilu melanggar tapi bisa berdalih dia tak tahu aturan main.
BACA JUGA:
Jokowi meminta peran serta masyarakat harus dibuka seluas-luasnya. Dia ingin pemilu jadi ajang pendidikan politik.
Selain itu, peran serta masyarakat juga penting untuk membuat pesta demokrasi ini semakin berintegritas.
"Libatkan partisipasi masyarakat seluas-luasnya. Gencarkan pendidikan politik, literasi, dan partisipasi masyarakat untuk menjaga pemilu yang berintegritas, pemilu yang berkualitas," pungkasnya.