Bagikan:

DEPOK - Wakil Presiden ke-10 dan 12 RI Jusuf Kalla (JK) menyinggung soal kepentingan politik yang banyak terjadi ketika ditanya soal laporan Indonesia Police Watch (IPW) ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Ketua IPW Sugeng Teguh sebelumnya melaporkan dugaan korupsi di Bank Jateng ke KPK. Nama eks Gubernur Jawa Tengah yang juga jadi capres nomor urut tiga, Ganjar Pranowo ikut terseret.

“Ya, kepentingan-kepentingan politik itu banyak, seperti juga banyak dibicarakan tadi,” kata JK di Universitas Indonesia (UI), Depok, Kamis, 7 Maret.

JK menyinggung kejadian serupa juga pernah dialami oleh dirinya. Bahkan, bawahannya ada yang sampai ditahan.

“Saya saja sampai direktur ditahan tidak tahu bagaimana gitu tiba-tiba kantor saya didatangi petugas pajak, satu bulan memeriksa kantor saya,” ungkapnya.

Diberitakan sebelumnya, Ganjar dilaporkan bersama mantan Direktur Bank Jateng berinisial S ke KPK oleh Ketua IPW Sugeng Teguh Santoso. Ada dugaan penerimaan cashback dari perusahaan asuransi penjamin kreditur yang tak dilaporkan.

Ganjar kemudian membantah menerima gratifikasi maupun suap seperti yang dilaporkan Sugeng. Katanya, tak ada sepeserpun uang masuk ke kantongnya dari Bank Jateng.

“Saya tidak pernah terima gratifikasi seperti yang dia laporkan,” kata Ganjar dihubungi VOI melalui pesan singkat, Selasa, 5 Maret.

 

Sementara itu, Juru Bicara Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud MD, Cyril Raoul Hakim atau Chico Hakim menuding laporan yang menyeret nama Ganjar itu terkait gerakan politik. Dugaannya langkah itu berkaitan dengan desakan digulirkannya hak angket kecurangan Pemilu 2024.

“Sangat kebetulan ketika Pak Ganjar orang yang pertama melontarkan untuk menggulirkan hak angket kemudian terjadilah laporan ini,” kata Chico saat dihubungi wartawan.