Bagikan:

JAKARTA - Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Habiburokhman menanggapi soal pelaporan terhadap mantan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yang dilaporkan ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terkait dugaan penerimaan cashback dari perusahaan asuransi penjamin kreditur.

Habiburokhman mengingatkan KPK untuk berhati-hati menangani kasus tersebut. Jangan sampai kata dia, KPK dituding melakukan upaya kriminalisasi terhadap capres nomor urut 3 itu. 

"Masyarakat memiliki hak untuk melaporkan ya, cuma memang KPK mesti juga berhati-hati dalam merespon semua laporan. Mesti berdasarkan bukti-bukti, saksi-saksi yang lengkap karena kan Pak Ganjar adalah salah satu tokoh politik saat ini," ujar Habiburokhman, Rabu 6 Maret. 

"Jangan sampai, laporan tersebut dikait-kaitkan dengan hal-hal politik. Apalagi misalnya di tuding ada upaya untuk mengkriminalisasi Ganjar," sambungnya. 

Wakil Ketua Komisi III DPR itu mempersilakan masyarakat membuat laporan dugaan korupsi. Hanya saja, kata dia, masyarakat juga harus memberikan kepercayaan agar KPK benar-benar memeriksanya secara profesional.

Apalagi, sambung Habiburokhman, partai politik yang menaungi Ganjar menilai pelaporan ini mengandung unsur politis. 

"Makanya KPK-nya harus berhati-hati. Toh kita kan nggak bisa mencegah masyarakat membuat laporan terhadap siapa pun. Jadi, silakan itu hak warga negara, tetapi mesti hati-hati jangan sampai kesan politisasi," pungkasnya. 

Sementara, KPK memastikan pengusutan dugaan rasuah yang dilakukannya tak bisa dipolitisasi, termasuk saat menangani laporan yang menyeret eks Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. Mereka tak peduli dari partai mana capres nomor urut tiga itu berasal.

Hal ini disampaikan Wakil Ketua KPK Alexander Marwata menanggapi laporan dugaan korupsi di Bank Jateng yang disampaikan Ketua Indonesia Police Watch (IPW) Sugeng Teguh Santoso. Ganjar terseret bersama salah satu eks Direktur PT Bank Jateng berinisial S.

“Kalau kami itu kan enggak pernah melihat apakah ini ada unsur politiknya atau enggak,” kata Alexander kepada wartawan di gedung Merah Putih KPK, Kuningan Persada, Jakarta Selatan, Rabu, 6 Maret.

“Apakah ini warnanya merah, kuning, hijau, abu-abu kita enggak lihat seperti itu ya,” sambungnya.

Alexander memastikan anak buahnya di bagian pengaduan masyarakat bakal profesional. Mereka tak akan membedakan kasus per kasus karena semua laporan yang masuk akan ditindaklanjuti.

“Dan saya yakin staf kami di bawah enggak peduli warna dari orang itu apa,” ujarnya.

Diberitakan sebelumnya, Ganjar dilaporkan bersama mantan Direktur Bank Jateng berinisial S ke KPK oleh Ketua IPW Sugeng Teguh Santoso. Ada dugaan penerimaan cashback dari perusahaan asuransi penjamin kreditur yang tak dilaporkan.

Ganjar membantah menerima gratifikasi maupun suap seperti yang dilaporkan Sugeng. Katanya, tak ada sepeserpun uang masuk ke kantongnya dari Bank Jateng.

“Saya tidak pernah terima gratifikasi seperti yang dia laporkan,” kata Ganjar dihubungi VOI melalui pesan singkat, Selasa, 5 Maret.