Turki Tangkap 7 Mata-mata Israel dalam Penggerebekan di Istanbul, Terendus Penjualan Data Pribadi
Ilustrasi mata-mata asing jalani aktivitas intelijen. (Killian Cartignies-Unsplash)

Bagikan:

JAKARTA - Sebanyak tujuh mata-mata Israel diamankan dalam operasi penggerebekan serentak di sejumlah titik di Istanbul, Turki.

Menteri Dalam negeri Turki, Ali Yerlikaya mengatakan ketujuh orang itu ditangkap dalam operasi gabungan dengan Organisasi Intelijen Nasional Turki (MIT). Mereka diduga menjual data pribadi hingga data perusahaan di Turki kepada badan intilijen Israel, Mossad.

“Kami tidak akan pernah membiarkan aktivitas spionase [mata-mata] dilakukan di dalam negara kami. Kami akan menangkap mereka satu per satu dan membawa mereka ke pengadilan,” kata Yerlikaya mengutip Al Jazeera, Selasa 5 Maret.

Dalam sebuah video yang dirilis Kementerian Dalam Negeri Turki diperlihatkan polisi menggerebek rumah-rumah di Istanbul. Dari operasi itu kepolisian kepolisian menyita senjata, obat-obatan, dan perangkat elektronik.

Hingga saat ini belum diketahui pasal apa yang menjerat tujuh mata-mata Israel ini. Pihak Israel juga sejauh ini belum menanggapi akan penangkapan mata-matanya di Turkei ini.

Pada Februari 2024, aparat keamanan juga menggelandang tujuh orang lain terkait aktivitas intelijen Israel ke kantor kepolisan Turki.

Sedangkan pada awal Januari 2024, sebanyak 34 orang dicurigai menjadi mata-mata Israel ditangkap kepolisian Turki. Mereka dituduh berencana melakukan kegiatan pengintaian dan “mengejar, menyerang, dan menculik” warga negara asing yang tinggal di Turki.