Turki Tangkap Tujuh Orang yang Dicurigai Jual Informasi ke Badan Intelijen Israel
Ilustrasi. (Pixabay/peterbwiberg)

Bagikan:

JAKARTA - Otoritas Turki menahan tujuh orang yang dicurigai menjual informasi kepada badan intelijen Israel Mossad melalui detektif swasta, kata sumber keamanan pada Hari Jumat.

Bertindak berdasarkan surat perintah yang dikeluarkan oleh Kepala Kantor Kejaksaan Istanbul, unit kontraterorisme kepolisian Turki dan petugas cabang Organisasi Intelijen Nasional (MIT) melakukan penggerebekan di Istanbul dan Kota Izmir kata sumber itu, beberapa minggu setelah sekitar 34 tersangka ditahan dalam sebuah operasi serupa yang menargetkan sel Mossad.

Penyelidikan MIT menemukan Mossad menggunakan detektif swasta untuk melacak targetnya di Turki, yang akan mengumpulkan informasi dan dokumen biografi, melakukan pengintaian, mengambil gambar dan melacak serta menyadap target.

Dua tersangka telah ditangkap sebelumnya sebagai bagian dari penyelidikan yang sama, kata sumber itu, melansir Daily Sabah 2 Februari.

Bulan lalu, 34 orang ditahan oleh polisi Turki karena dicurigai menjadi mata-mata Israel. Mereka dituduh berencana melakukan kegiatan yang mencakup pengintaian dan "mengejar, menyerang dan menculik" warga negara asing yang tinggal di Turki.

Saat itu, Menteri Kehakiman Yılmaz Tunç mengatakan, sebagian besar tersangka didakwa melakukan "spionase politik atau militer" atas nama intelijen Israel.

Mossad dikatakan telah merekrut warga Palestina dan Suriah di Turki, sebagai bagian dari operasi terhadap orang asing yang tinggal di negara itu.

Setelah penangkapan pada tanggal 2 Januari, Anadolu Agency mengutip dokumen penuntut mengatakan, operasi tersebut menargetkan "warga negara Palestina dan keluarga mereka dalam lingkup konflik Israel-Palestina yang sedang berlangsung."

Terpisah, kepala badan keamanan dalam negeri Israel, Shin Bet, mengatakan pada Bulan Desember, organisasinya siap untuk menargetkan Hamas di mana pun, termasuk di Lebanon, Turki dan Qatar.

Sementara, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan memperingatkan Israel akan "konsekuensi serius" jika terus melanjutkan ancamannya untuk menyerang pejabat Hamas di wilayah Turki.