Profil Devara Putri, Caleg DPR Dapil Jabar Partai Garuda yang Jadi Dalang Pembunuhan Motif Cinta
ILUSTRASI PEMBUNUHAN (PIXABAY)

Bagikan:

YOGYAKARTA – Profil Devara Putri kini tidak hanya menjadi tersangka kasus pembunuhan, belakangan diketahui ia merupakan kader Partai Garuda Indonesia atau Partai Garuda.

Dalam kasus pembunuhan tersebut, Devara sendiri ditetapkan sebagai salah satu tersangka. Motif pembunuhan diduga karena cinta segitiga dengan sang korban.

Profil Devara Putri

Nama Devara Putri jadi perbincangan masyarakat karena ia terbukti menjadi otak pembunuhan dengan korban seorang wanita. Menariknya lagi, Devara adalah seorang kader Partai Garuda. Bahkan ia menjadi calon legislatif (Caleg) dengan nomor urut empat dengan Dapil Jawa Barat IX yang meliputi Kabupaten Majalengka, Kabupaten Subang dan Kabupaten Sumedang.

Informasi yang didapatkan dari JariUngu, Devara Putri Prananda lahir pada 28 Maret 1999. Meski ia mencalonkan diri di dapil Jabar, domisili Devara tercatat di Johar Baru, Kota Administrasi Jakarta Pusat, DKI Jakarta.

Sehari-hari ia bekerja sebagai karyawan swasta dengan tingkat pendidikan terakhir adalah sekolah menengah atas (SMA) yakni di SMK Ksatrya (2013-2016).

Selama menggelar kampanye, Devara memiliki beberapa program unggulan seperti kesehatan gratis dan pendidikan gratis untuk masyarakat kurang mampu. Dari program yang dikampanyekan, perolehan suara yang ia terima sebanyak 226 suara (versi real count KPU).

Kasus Devara Putri

Seperti dijelaskan sebelumnya, Devara Putri adalah salah satu tersangka pembunuhan Indriana Dewi Eka Saputri (24). Motif pembunuhan sendiri adalah persoalan asmara.

Kasus yang menyeret Devara bermula dari penemuan mayat wanita di Kota Banjar, Jawa Barat pada Minggu, 25 Maret 2024. Atas penemuan mayat tersebut Polisi kemudian melakukan penyelidikan. Hasilnya cukup mengejutkan.

Ternyata Dewi Eka yang jadi korban pembunuhan dibunuh di Kabupaten Bogor pada Selasa, 20 Maret 2024. Selama empat hari mayat korban dibawa oleh pelaku menggunakan mobil berkeliling Jabar lalu dibuang secara acak.

Dalam aksi pembunuhan tersebut Devara tidak sendiri. Ia bekerja sama dengan Didot Alfiansyah yang merupakan kekasihnya.

Awalnya, Didot menjalin cinta dengan Devara. Namun ia selingkuh dengan Indriana Dewi (korban). Setelah itu Didot ingin kembali ke Devara dan meminta agar menerima dirinya sebagai kekasih lagi.

Devara yang terlanjur cemburu menerima Didot jadi kekasihnya dengan syarat untuk membunuh Indriana. Dengan begitu Devara baru bisa menerima Didot. Permintaan itu disepakati hingga keduanya menyewa seorang pembunuh bayaran bernama Muhammad Reza.

Direktorat Kriminal Umum Polda Jabar AKP Luhut Sitorus menjelaskan bahwa MR diiming-imingi imbalan uang sebesar Rp50 juta. Lantaran terdesak utang, Reza akhirnya menerima pekerjaan tersebut.

Ketiganya lalu menghabisi nyawa Indriana lalu jenzahnya dibuang dan ditemukan di Batu Gajah, Jalan Raya Banjar-Cimaragas, Desa Neglasari, Kecamatan Banjar, Kota Banjar, Jawa Barat.

Itulah informasi terkait profil Devara Putri. Kunjungi VOI.ID untuk mendapatkan informasi menarik lainnya.