JAKARTA - Pemerintah terus memutar otak untuk mencari cara memulihkan industri pariwisata. Sebab, sektor ini paling terdampak pandemi COVID-19. Salah satu caranya adalah melakukan vaksinasi untuk pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif (parekraf).
Lebih dari 5.000 pekerja sektor pariwisata, transportasi publik dan mitra pengemudi Grab serta pengantaran di Bali mulai melakukan vaksinasi COVID-19 tahap II di Grab Vaccine Center yang berlokasi di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC).
Pusat vaksinasi ini dihadirkan oleh Grab dan Good Doctor bekerja sama dengan Dinas Kesehatan dan Dinas Pariwisata Provinsi Bali dengan pengawasan dari Kementerian Kesehatan.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno berharap program vaksinasi pertama yang dilakukan untuk pelaku Parekraf dapat mempercepat pemulihan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif. Khususnya yang ada di Bali.
"Kita ingin tiga ribu pelaku pekerja parekraf yang hadir untuk mendapat vaksin hari ini di Grab Vaccine Center, bisa memulai suatu langkah yang kolosal dalam pemulihan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif. Ini juga merupakan aksi konkrit dalam menerapkan adaptasi, inovasi, dan kolaborasi yang indah sekali," katanya, melalui keterangan tertulis, Senin 1 Maret.
Sandiaga berujar, pariwisata Bali selama ini memang selalu menginspirasi seluruh dunia, termasuk dalam percepatan pelaksanaan vaksinasi COVID-19 untuk memulihkan sektor pariwisata yang paling terdampak COVID-19.
"Dengan gerak cepat kita, gerak bersama kita, Insyaallah dapat menyukseskan vaksinasi ini," ucapnya.
Bali tulang punggung pariwisata
Sandi mengatakan pelaku parekraf di Bali menjadi prioritas penerima vaksin. Hal ini karena Provinsi Bali merupakan salah satu tulang punggung pariwisata Indonesia yang merasakan dampak signifikan akibat pandemi. Pada tahun 2020 kuartal ke IV, pertumbuhan ekonomi Bali mengalami kontraksi dengan minus 12 persen.
"Saya senang sekali, harapan yang sempat kami sampaikan sebelumnya sudah langsung bisa diwujudkan dan direalisasikan yakni untuk memprioritaskan vaksinasi bagi para pekerja di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif Bali oleh Menteri Kesehatan," ucapnya.
BACA JUGA:
Di samping itu, Sandi meminta agar pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif tetap menerapkan protokol kesehatan dengan ketat dan disiplin, meskipun nantinya sudah divaksin. Selain itu, metode 3T yaitu testing, tracing, dan treatment juga harus dilakukan untuk menekan angka penularan COVID-19.
"Dan (vaksinasi) ini awal dari upaya penyelesaian pandemi COVID-19. Untuk itu, kita harus optimistis karena kita sudah melihat titik terangnya," ujarnya.
Sementara itu, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menjelaskan, pada tahap kedua vaksinasi ini diperuntukkan bagi masyarakat yang memang pekerjaannya mengharuskan mereka bertemu banyak orang, termasuk pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif. Vaksinasi tahap kedua ini ditargetkan selesai pada Juni 2021.
"Saya berharap gerakan vaksinasi ini bisa terbangun dengan adanya kemitraan yang baik seperti yang kita lakukan saat ini. Makin banyak mitra yang berpartisipasi, makin banyak komponen bangsa yang terlibat, makin besar kemungkinannya kita bisa mencapai herd immunity untuk melindungi teman-teman kita di seluruh Indonesia," kata Budi.
Pada kesempatan yang sama, Managing Director Good Doctor Technology Indonesia, Danu Wicaksana mengatakan animo masyarakat Indonesia dari seluruh provinsi itu sangat tinggi untuk menerima vaksinasi ini, termasuk di Bali.