JAKARTA - Anggota senior Hamas Izzat Al-Risheq memperingatkan, pembunuhan terhadap orang-orang yang menunggu bantuan dari truk di Gaza, dapat menyebabkan kegagalan perundingan yang bertujuan untuk pembebasan sandera dan gencatan senjata.
"Negosiasi bukanlah proses terbuka,” katanya dalam pernyataan yang diterbitkan Hamas di Telegram, melansir CNN 29 Februari.
“Kami tidak akan membiarkan jalur negosiasi (menjadi) kedok atas kejahatan musuh yang terus berlanjut terhadap rakyat kami di Jalur Gaza,” kata Al-Risheq.
Sebelumnya, sedikitnya 104 orang tewas dan ratusan orang lainnya luka-luka pada Hari Kamis, dalam insiden kacau di mana pasukan IDF melepaskan tembakan ketika warga sipil Palestina yang kelaparan berkumpul di sekitar truk bantuan makanan, menurut Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza.
Otoritas kesehatan di Jalur Gaza mengatakan pada Hari Kamis, tembakan pasukan Israel terhadap orang-orang yang menunggu bantuan di dekat Kota Gaza telah menewaskan 104 warga Palestina dan melukai 280 lainnya.
Juru bicara Kementerian Kesehatan Gaza Ashraf al-Qidra mengatakan, insiden itu terjadi di bundaran al-Nabusi di sebelah barat Kota Gaza di bagian utara daerah kantong tersebut, melansir Reuters.
Kantor Presiden Palestina Mahmoud Abbas mengatakan dia "mengutuk pembantaian buruk yang dilakukan oleh tentara pendudukan Israel pagi ini terhadap orang-orang yang menunggu truk bantuan di bundaran Nabulsi".
BACA JUGA:
Seorang pejabat Israel mengatakan kepada CNN, pasukan IDF memang menggunakan tembakan peluru tajam terhadap orang-orang di sekitar truk bantuan ketika "kerumunan orang mendekati pasukan dengan cara yang menimbulkan ancaman bagi pasukan, yang menanggapi ancaman tersebut dengan tembakan langsung.
"Dini hari tadi, saat truk bantuan kemanusiaan masuk ke Jalur Gaza bagian utara, warga Gaza mengepung truk tersebut, dan menjarah perbekalan yang sedang dikirimkan. Dalam kejadian tersebut, puluhan warga Gaza terluka akibat didorong dan diinjak-injak," kata IDF kepada CNN, menambahkan peristiwa itu tengah diselidiki.