Nurdin Abdullah Ditangkap KPK, Bambang Pacul: Kader PDIP Harus Mengerem Kerakusan
Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Tengah Bambang Wuryanto (Foto: antara)

Bagikan:

JAKARTA - Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Tengah Bambang Wuryanto menginstruksikan kader partai, terutama yang menjadi kepala daerah agar mengerem kerakusan terkait dengan upaya pencegahan tindak pidana korupsi.

"Remlah rasa rakus dan internalisasikan nilai-nilai Pancasila, kalau itu bisa 'match' saya kira korupsi turun," kata Bambang Wuryanto yang akrab disapa Bambang Pacul usai rangkaian acara HUT Ke-48 PDIP di kantor DPD PDIP Jateng, Semarang, dilansir Antara, Minggu, 28 Februari.

Menurut Ketua Bidang Pemenangan Pemilu PDI Perjuangan ini, yang paling utama dalam mencegah tindak pidana korupsi adalah pembangunan karakter manusia.

Karakter yang bagus, kata dia, tentu memahami bahwa ketika mengambil hak orang lain itu adalah keliru dan jika melakukan tindak pidana korupsi itu berarti mengambil hak rakyat.

"Jadi kalau korupsi itu mengambil hak orang lain, dan di dalam Pancasila itu namanya tidak berpikir adil dan tindakannya kurang beradab," ujarnya.

Hal tersebut disampaikan Bambang Pacul menanggapi penangkapan Gubernur Sulawesi Selatan Nurdin Abdullah oleh petugas Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada Jumat, 26 Februari.

"Saya tidak curiga, tapi sebagai orang politik kadang-kadang kita punya prasangka," ujar dia.

Menurut Bambang, alat untuk menjatuhkan orang lain bisa melalui penegakan hukum.

"Kadang-kadang lho ya, saya tidak mengatakan semuanya, tapi kita semua harus tegak lurus dengan hukum, dan yang tidak boleh dilanggar adalah hukum tertulis dan hukum alam," ujarnya.