<i>Lho</i>, Bambang Pacul PDIP Sebut 'Dewan Kolonel' Dukung Puan Nyapres Cuma Guyon
Ketua Komisi III DPR Bambang Wuryanto atau Bambang Pacul/DOK VOI-Nailin In Saroh

Bagikan:

JAKARTA - Sekretaris Fraksi PDIP DPR RI Bambang Wuryanto atau Bambang Pacul, buka suara soal pembentukan Dewan Kolonel untuk mendukung dan mempersiapkan Ketua DPR yang juga Ketua DPP PDIP Puan Maharani maju sebagai calon presiden (capres) pada Pilpres 2024. 

Bambang Pacul yang didapuk sebagai jenderal di Dewan Kolonel itu menilai, kelompok bernama 'Dewan Kolonel' tersebut hanya guyonan alias candaan semata. Menurutnya, ranah politik tidak tepat jika memakai istilah kolonel seperti militer. 

"Itu kan hanya candaan. Gini logikanya, kalau dewan kolonel itu di kemiliteran, ya toh? Ini orbitnya, orbit politik," ujar Bambang Pacul di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu, 21 September. 

Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) PDIP itu pun menegaskan, tidak ada pangkat-pangkatan di politik. "Orbit politik mana ada pangkat," kata Pacul.

Pernyataan Bambang Pacul itu senafas dengan Ketua DPP PDIP, Said Abdullah. Sebelumnya, Said sudah membantah soal ada tim yang dibentuk sejumlah anggota DPR dari PDIP untuk membantu pemenangan Puan Maharani di 2024. 

Menurut Said, terkait urusan pencapresan, semua kader PDIP masih taat terhadap arahan Ketua Umum Megawati Soekarnoputri. Karenanya, dia menilai Dewan Kolonel tersebut hanya sekedar candaan sejumlah anggota DPR yang loyal kepada Puan. 

Said menegaskan, PDIP belum membentuk tim apapun untuk pendorong Puan Maharani sebagai capres 2024.

"Ini kan omongan sesaat, saling bercanda kemudian dikutip," ujar Said Abdullah, Rabu, 21 September. 

Pengusul: Dewan Kolonel Dibentuk Serius 

Anggota DPR RI Fraksi PDIP, Johan Budi, menegaskan pembentukan Dewan Kolonel untuk mendukung Puan Maharani sebagai calon presiden 2024 digarap serius. Menurutnya, pembentukan tim ini bukan sekedar guyonan semata.  

"Serius. Serius ini," kata Johan Budi kepada wartawan di Gedung DPR, dikutip Rabu, 21 September. 

"Yang ngusulin saya, namanya ya. Itu memang saya yang ngusulin," imbuhnya. 

Johan lalu menceritakan, asal usul Dewan Kolonel. Awalnya, kata dia, anggota tim tersebut berisi enam orang legislator partai banteng. Diantaranya Trimedya Panjaitan, Masinton Pasaribu, Hendrawan Supratikno, dan Agustina Wilujeng Pramestuti.

"Awal itu cuma enam orang. Termasuk saya, kan, saya yang ngusulin," kata Johan. 

Johan mengatakan tim tersebut dipimpin oleh Trimedya Panjaitan sebagai koordinator. Setelah enam orang itu, anggota Dewan Kolonel pun bertambah menjadi 12 orang. Diantaranya, Junimart Girsang, Riezky Aprilia, Lasarus, Adisatrya Suryo Sulisto, Esti Wijayati, Dony Oekon dan Abidin Fikri.

Lalu, tambah Johan, yang namanya kolonel pasti ada jenderal. Kemudian dimintalah Ketua Fraksi PDIP Utut Adianto dan Sekretaris Fraksi Bambang Wuryanto.

“Jenderal cuma dua, Jenderal Pacul dan Jenderal Utut," katanya.

Meski begitu, Johan menjelaskan Dewan Kolonel hingga kini belum memiliki program khusus. Dia juga menegaskan tim ini tidak terkait dengan DPP PDIP. "Sudah begitu saja. Tidak ada program yang pasti. Tidak terkait dengan DPP," katanya.