Sebut Nurdin Abdullah Santun dan Baik, Bambang Pacul: Orang Baik di Politik Tidak Cukup
Nurdin Abdullah ditahan KPK (Foto: Humas KPK)

Bagikan:

JAKARTA - Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Tengah Bambang Wuryanto terkejut dengan penangkapan Gubernur Sulawesi Selatan Nurdin Abdullah oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Pasalnya, Nurdin Abdullah dimata Bambang adalah sosok yang santun. Bahkan dia menduga Nurdin Abdullah adalah orang yang baik.

"Sepengetahuan saya, Gubernur Sulsel ini gubernur yang santun, sering beri ceramah, menurut 'feeling' saya ini orang baik," kata Bambang Wuryanto yang akrab disapa Bambang Pacul usai rangkaian acara HUT Ke-48 PDIP di kantor DPD PDIP Jateng, Semarang, dilansir Antara, Minggu, 28 Februari.

Namun demikian, Bambang Pacul mengamini, santun dan baik tidak cukup dalam dunia politik. Harus didukung juga oleh integritas yang tinggi.

"Orang baik di politik itu tidak cukup, kadang dia mendapat kekuasaan bisa kadang-kadang lupa, bisa juga kekuasaan diincar oleh orang lain," kata Bambang.

Bambang sebelumnya menginstruksikan kader partai, terutama yang menjadi kepala daerah agar mengerem kerakusan terkait dengan upaya pencegahan tindak pidana korupsi.

"Remlah rasa rakus dan internalisasikan nilai-nilai Pancasila, kalau itu bisa 'match' saya kira korupsi turun," kata Bambang.

Menurut Ketua Bidang Pemenangan Pemilu PDI Perjuangan ini, yang paling utama dalam mencegah tindak pidana korupsi adalah pembangunan karakter manusia.

Karakter yang bagus, kata dia, tentu memahami bahwa ketika mengambil hak orang lain itu adalah keliru dan jika melakukan tindak pidana korupsi itu berarti mengambil hak rakyat.

"Jadi kalau korupsi itu mengambil hak orang lain, dan di dalam Pancasila itu namanya tidak berpikir adil dan tindakannya kurang beradab," ujarnya.