Bagikan:

JAKARTA - Sekretaris Majelis Tinggi Partai Demokrat, Andi Mallarangeng menyebut tidak ada andil capres nomor urut 2, Prabowo Subianto dalam lobi-lobi masuknya Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) ke kabinet pemerintahan Presiden Joko Widodo.

Andi mengatakan, proses Demokrat bergabung ke pemerintahan Jokowi-Maruf sangat cepat. Bahkan, kata dia, pengurus DPP Partai Demokrat tidak tahu AHY ditunjuk presiden sebagai menteri ATR/BPN menggantikan Hadi Tjahjanto.

"Enggak (ada andil Prabowo, red). Karena ini kan cepat sekali, kita juga tidak tahu sebelumnya. Tetapi sekali lagi setelah ditimbang-timbang ini (menteri ATR/BPN) adalah jabatan strategis untuk pelayanan kepada rakyat, kepastian untuk tanah, sengketa tanah, menghajar sengketa tanah ini tujuh bulan. Kalau ada banyak hal yang bisa dilakukan bagus sekali," ujar Andi Mallarangeng di Kementerian ATR/BPN, Jakarta, Rabu, 21 Februari.

"Senin malam ditelepon mas Pratikno, lalu kemudian selasa pagi bertemu pak Jokowi, hari ini pelantikan," lanjutnya.

Kendati demikian, Andi mengakui, AHY sempat meminta restu kepada Prabowo selaku calon presiden yang diusung Demokrat bersama Koalisi Indonesia Maju (KIM). Tentunya, kata Andi, AHY telah lebih dulu bicara dengan ayahnya yang juga Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat sekaligus Presiden ke-6 RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

"Ada (obrolan dengan SBY), juga sempat mohon restu dari Pak Prabowo. Karena kan kami sebenarnya bergabung dengan Koalisi Indonesia Maju untuk pemerintahan 2024-2029. Karena itu pimpinan yang sebenarnya adalah capres kita, sekarang menjadi presiden terpilih Pak Prabowo Subianto," ungkap Andi.

"Nah, itu wajar kalau beliau memohon restu menyampaikan kepada Pak Prabowo dan Pak Prabowo juga merestui. Tentu saja juga kepada Pak SBY, dan Pak SBY juga merestui. Sehingga jadi lah pelantikan hari ini, alhamdulillah," sambungnya.