Bagikan:

JAKARTA - Capres nomor urut 3, Ganjar Pranowo menyoroti harga beras yang kekinian mencapai Rp19 ribu per kilogram (kg). Katanya, anomali tersebut harus disikapi pemerintah karena keadaannya mendesak.

“Sebenarnya anomali berasnya mahal. Kemarin saya tanya mencapai Rp19 ribu sampai Rp 20 ribu per kilogram. Mestinya yang dilakukan ya operasi pasar,” kata Ganjar dalam keterangan tertulisnya, Rabu, 21 Februari.

Ganjar menyebut operasi pasar lebih diperlukan daripada memberi bantuan sosial (bansos). Apalagi, momentum pemilihan umum (pemilu) sudah selesai.

“Kalau bansos itu (diberikan, red) untuk menolong masyarakat itu cerita baik tapi momentum pas Pemilu akan menjadi interpretasi yang berbeda,” tegasnya.

“Hari ini harga beras naik solusinya bukan bansos tapi operasi pasar,” sambung eks Gubernur Jawa Tengah itu.

Pemerintah, sambung Ganjar, harus menganggap serius soal kenaikan harga beras ini. Jangan sampai masyarakat keberatan ketika ingin membeli kebutuhan pokok.

“Kalau tidak, maka seperti kemarin saya keliling harga Rp14 ribu sampai Rp 15 ribu dan sekarang sampai Rp19 ribu saya kira sudah alert buat pemerintah. Segera seluruh instrumen diturunkan. Saya kira manajemen ini tidak sulit hanya butuh mau saja,” pungkasnya.