Pengacara Aiman akan Hadirikan 2 Ahli di Sidang Praperadilan
Ketua Tim Kuasa Hukum Aiman Witjaksono, Finsensius Mendrofa memberi keterangan kepada media di Jakarta, Rabu (21/2/2024). ANTARA/Khaerul Izan

Bagikan:

JAKARTA  - Tim kuasa hukum Aiman Witjaksono menyatakan akan menghadirkan dua saksi ahli dalam persidangan praperadilan dengan termohon penyidik Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya.

"Untuk besok (Kamis 22/1) kami hadirkan dua ahli," kata Ketua Tim Kuasa Hukum Aiman Witjaksono, Finsensius Mendrofa dilansir ANTARA, Rabu, 21 Februari.

Finsen mengatakan selain saksi ahli, pihaknya juga membawa sejumlah dokumen untuk dijadikan alat bukti pada sidang lanjutan dengan agenda duplik atau jawaban termohon atas replik dan pembuktian.

Menurut dia untuk saksi ahli tidak dapat disampaikan siapa orangnya, namun yang pasti kedua ahli yang akan dihadirkan memiliki kompetensi dalam bidang yang sedang diajukan di praperadilan.

"Kami juga akan membawa dokumen dalam pembuktian nanti," ujarnya.

Pada sidang pembacaan replik atau jawaban atas jawaban dari termohon mengatakan bahwa pihaknya menolak semua jawaban termohon yang telah dibacakan pada Selasa (20/2).

"Menolak dengan tegas atas jawaban termohon," kata Finsen.

Ia mengatakan, semua jawaban dari termohon terkait penyitaan barang milik Aiman seperti telepon genggam, akun media sosial instagram, kartu SIM dan email dapat dipastikan tidak sah karena cacat sesuai hukum.

 

Sebelumnya, Kepala Bidang Hukum Polda Metro Jaya Kombes Leonardus Simamarta mengatakan penyitaan empat barang bukti milik Aiman Witjaksono oleh penyidik sudah sesuai dengan perundang-undangan.

Leonardus mengatakan pada dasarnya penyidik meminta surat persetujuan penyitaan dari Pengadilan Negeri Jakarta Selatan untuk barang bukti berupa telepon genggam, namun setelah melalui serangkaian pemeriksaan dirasa perlu menyita IG, kartu SIM, dan juga akun email milik Aiman.

"Kami sudah menjelaskan ada keadaan yang mendesak, dalam arti kita sudah mengetahui bahwa ternyata ada barang bukti lain yang ada di dalam alat bukti yang sudah kami sita sebelumnya," katanya.