Krisis Kesehatan Gaza Bisa Menyebabkan 8.000 Orang Tewas dalam Enam Bulan ke Depan Meski Perang Telah Berakhir
Kamp pengungsi warga Palestina di Gaza selatan. (UNRWA/Hussein Owda)

Bagikan:

JAKARTA - Peneliti independen di Amerika Serikat dan Inggris mengungkapkan dalam sebuah laporan, krisis kesehatan di Gaza berpotensi menyebabkan lebih dari 8.000 orang tewas hingga enam bulan ke depan, kendati perang Hamas dan Israel di wilayah kantong Palestina itu berakhir.

Perang yang pecah sejak Oktober lalu membuat rumah sakit di Gaza hancur akibat pertempuran, menyebabkan lebih dari 85 persen dari 2,3 juta penduduk kehilangan tempat tinggal, sementara kasus penyakit seperti diare dan malnutrisi meningkat di tempat penampungan yang penuh sesak.

Angka-angka tersebut berasal dari laporan para akademisi di London School of Hygiene and Tropical Medicine serta Johns Hopkins Center for Humanitarian Health di Amerika Serikat, dikutip dari Reuters 21 Februari.

Itu merupakan bagian dari proyeksi yang lebih luas mengenai jumlah kematian berlebih yang mungkin disebabkan oleh konflik di Gaza selama enam bulan ke depan. Laporan yang diterbitkan pada Hari Senin itu tidak memasukkan Israel, karena sistem kesehatannya masih utuh.

Jika pertempuran terus berlanjut atau meningkat, cedera traumatis akan menjadi penyebab sebagian besar kematian di Gaza, menurut proyeksi para peneliti. Namun, kematian akibat kekurangan gizi, penyakit menular seperti kolera dan kurangnya akses terhadap perawatan untuk kondisi seperti diabetes juga akan membunuh ribuan orang.

Dalam skenario terburuk, ketika pertempuran meningkat dan terjadi wabah penyakit yang signifikan, sekitar 85.570 orang mungkin meninggal pada awal Agustus, dengan 68.650 kematian terkait dengan cedera traumatis, kata laporan tersebut.

Bahkan dengan gencatan senjata, sekitar 11.580 orang masih bisa meninggal pada periode yang sama jika wabah penyakit menambah tantangan pembangunan kembali sistem sanitasi dan kesehatan di Gaza.

Sekitar 3.250 dari kematian ini disebabkan oleh komplikasi jangka panjang akibat cedera trauma dan 8.330 disebabkan oleh sebab lain, menurut laporan tersebut.

Kementerian Kesehatan di Gaza mengumumkan pada Hari Selasa, jumlah korban tewas warga Palestina di wilayah itu telah mencapai 29.195 jiwa dan 69.170 lainnya luka-luka.

Perkiraan jumlah kematian yang berlebihan mencakup warga sipil dan kombatan, dengan para peneliti mengingatkan sifat perang dan wabah penyakit yang tidak dapat diprediksi membuat perkiraan tersebut mempunyai rentang yang luas. Menghitung jumlah korban tewas di Gaza merupakan sebuah tantangan, dan tujuannya adalah untuk memberikan kejelasan lebih lanjut, kata laporan yang didanai Pemerintah Inggris itu.