TANJUNG SELOR – Presiden Joko Widodo didampingi Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto, meresmikan Rumah Sakit Pusat Pertahanan Negara (RSPPN) Panglima Besar Soedirman dan 25 RS milik TNI di Jakarta.
Dari total 25 Rumah Sakit (RS) TNI, satu rumah sakit Tingkat IV diresmikan secara virtual yakni RS Abdul Rais Fatah yang dibangun TNI Angkatan Darat (AD) di kawasan Jalan Semangka, Tanjung Selor, Kabupaten Bulungan, Kalimantan Utara (Kaltara).
Komandan Korem (Danrem) 092/Maharajalila, Brigjen TNI Inf Adek Chandra Kurniawan mengungkapkan, RS Abdul Rais Fatah telah menyiapkan empat layanan dasar yakni instalasi rawat jalan, instalasi bersalin, 4 poliklinik, 2 ruang operasi, ruang perawatan, dan 2 ruang VIP.
"Tapi, untuk saat ini belum sepenuhnya bisa melayani secara maksimal karena masih kekurangan tenaga kesehatan (Nakes) dan dokter spesialis yang masih kita ajukan ke Pusat Kesehatan Angkatan Darat (PUSKESAD)," ungkap Danrem 092/Maharajalila.
Pihaknya menargetkan akhir tahun 2024 ini semua fasilitas bisa beroperasi semuanya secara maksimal untuk melayani TNI dan masyakarat umum.
"Selain itu, rumah sakit Abdul Rais Fatah juga akan melayani pasien BPJS, saat ini proses administrasinya dengan pihak BPJS Kesehatan sedang berproses," katanya.
Adek menjelaskan, saat ini rumah sakit tersebut baru memiliki tiga nakes yakni dua dokter dan analis.
"Kita membutuhkan nakes untuk rumah sakit ini sebanyak 101 nakes, bisa saja nanti kita jalin kerjasama dengan rumah sakit yang ada di Tanjung Selor. Diharapkan RS ini dapat memberikan pelayanan yang terjangkau dan berkualitas kepada masyarakat," jelasnya.
Sementara itu, Gubernur Kaltara, Zainal Arifin Paliwang mengapresiasi atas hadirnya rumah sakit TNI AD di Ibukota Provinsi Kaltara (Tanjung Selor).
"Kita bersyukur karena Tanjung Selor menjadi lokasi dibangunnya RS Abdul Rais Fatah, ini bagian dari upaya pemerataan layanan kesehatan di Kaltara," kata Zainal.
Apalagi, di Ibu Kota provinsi Kaltara ini baru ada satu rumah sakit yakni Rumah Sakit Daerah (RSD) dr. H. Soemarno Sosroadmodjo milik Pemerintah Kabupaten Bulungan.
"Saya juga turut bangga dengan pemberian nama rumah sakit ini (Abdul Rais Fatah) yang diambil dari nama prajurit TNI AD asal Bulungan," ujarnya.
Gubernur berharap, selain melayani prajurit TNI dan keluarga, rumah sakit ini juga dapat melayani masyarakat umum.
"Kita berharap secepatnya terisi tenaga medis dwn dokter spesialis sehingga bisa beroperasi maksimal. Ruangannya cukup bagus dan modern," bebernya.
BACA JUGA:
"Rumah sakit Abdul Rais Fatah TNI ini bisa bermitra dengan rumah sakit yang ada di Kaltara, seperti jika terjadi kekosongan tenaga medis bisa dibantu untuk melengkapinya," lanjut Zainal.
Gubernur menerangkan, rumah sakit Abdul Rais Fatah ini berdiri di atas lahan seluas 8.919 meter persegi (m2). Yang memiliki dua lantai dilengkapi dengan fasilitas utama seperti instalasi rawat jalan, instalasi bersalin.
Kemudian empat poliklinik, dua ruang operasi, dua ruang VIP, ruang perawatan, medical check-up, laboratorium, radiologi, pemulasaran jenazah, apotek, dan musalah.
"Rumah sakit ini juga memiliki kapasitas pasien sebanyak 50 bed termasuk dengan VIP class," pungkasnya.