Bagikan:

JAKARTA - Jenderal TNI Andika Perkasa, S.E., M.A., M.Sc., M.Phil., Ph.D. adalah sosok perwira tinggi yang menjabat sebagai Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KASAD) sejak 22 November 2018. Sosoknya menggantikan Jenderal TNI Mulyono yang akan memasuki masa pensiun di tahun 2019.

Pada Rabu, 3 November hari ini, nama mantan Pangkostrad ini diterima oleh DPR RI. Andika dipilih Jokowi sebagai calon pengganti Hadi Tjahjanto.

"Presiden mengusulkan hanya satu nama calon untuk dapat persetujuannya. Kasad Jenderal Andika Perkasa," kata Ketua DPR Puan Maharani. Setelah ini Andika Perkasa akan langsung menjalani fit and proper test.

Jauh sebelum diserahkan Presiden Jokowi ke DPR, nama Andika tentu tak asing di media. Berbagai aktivitasnya dalam dunia militer hingga sisi romatisnya bersama sang istri, Diah Erwiany Trisnamurti Hendrati Hendropriyono tak luput disorot.

Berikut beberapa aktivitas Jenderal Andika yang menjadi perhatian publik yang dihimpun Redaksi VOI

Sosok Romantis

Sosok Andika Perkasa rupanya jenderal romantis lho. Hal ini ditunjukan saat melakukan perjalanan dinas ke Baturaja, Sumatera Selatan untuk mengikuti Latihan Bersama Garuda Shield ke-15. Andika meninjau beberapa lokasi yang digunakan dalam kegiatan Latma Garuda Shield ke-15, September lalu. Lokasi pertama yang didatangi yakni Aula Garuda sebagai tempat berlangsungnya materi Staff Exercise, dilansir dari YouTube TNI AD.

Mereka berdua menyusuri beberapa titik. Genggaman Andika tak pernah lepas dari tangan Hetty, sang istri.

“Senang melihat semuanya disini, karena kalian sangat menginspirasi. Saya telah berbicara dengan tentara peleton bagian medis untuk mempelajari rumah saki lapangan US Army ini. Jangan keberatan ya jika personel TNI AD bagian medis bertanya apa saja yang dimiliki rumah sakit lapangan ini, sehingga kami dapat menambahkan apa yang belum kami miliki," papar Kasad.

Tegas dalam Bersikap

Dari romantis, Andika Perkasa juga tegas soal prinsip dan profesionalitas. Hal ini ditunjukan mantan Komandan Pasukan Pengaman Presiden (Danpaspamres) ini saat berpidato memberikan ultimatum pada oknum nakal yang memungut iuran pendidikan tentara. Potongan pernyataan Andika bahkan viral dan menjadi perbincangan warganet.

Pidato tegas Andika dilakukan saat rapat pimpinan (Rapim) TNI AD 2021 yang berlangsung secara luring dan daring akhir April lalu.

“Saya tidak ingin lagi ada iuran, apa pun alasannya. Kita dulu waktu pendidikan pertama, tidak ada iuran-iuran. Dinas, Aspers dalam hal ini, sudah merencanakan (penganggaran). Ada uang makan, ada uang saku, atau apa pun namanya sebelum dilantik sudah ada,”

“Sampai saya terima laporan, awas! Saya kasih waktu dua minggu. Masing-masing komandan tadi beresin, telusuri ke bawah. Dua minggu dari sekarang masih ada laporan, ya sudah, siap-siap saja. Nggak usah ragu, saya buktikan,” tegasnya.

Peduli Anak Yatim

Kasad Jenderal Andika Perkasa menitip secara khusus bocah kelas 3 SMP kepada Danrem Yogyakarta. Bocah itu bercita-cita mau menjadi prajurit TNI AD.

Andika dan istri, Hetty datang ke Korem 072/Pamungkas, Yogyakarta. Mereka menemui anak-anak yatim piatu yang ada di sekitaran Yogyakarta. Ada yang meninggal karena sakit hingga akibat COVID-19. Momen ini terekam dalam YouTube TNI AD yang dipublish, Selasa 12 Oktober.

Awalnya satu per satu Andika mendatangi anak-anak. Andika bertanya satu per satu identias anak itu. Salah satunya bernama Enzi. Saat itu Andika bertanya cita-cita Enzi. "Mau jadi apa?" tanya Andika.

"Mau jadi TNI AD!" jawab Enzi tegas.

"Bener?" kata Andika.

Mata Andika lalu mencari sesuatu. Dia ingin memastikan cita-cita Enzi tidak kandas di tengah jalan.

"Danrem (072/Pamungkas) mana?" kata Andika.

"Saya titip ini," pinta Andika ke Kol Inf Afianto.

Andika menilai keinginan Enzi untuk bisa menjadi Prajurit TNI AD sudah tepat dengan usianya. Masih ada tiga tahun untuk bisa mempersiapkan segalanya.

"Ini timingnya sebetulnya perfect, saya minta danrem kawal untuk persiapan informasi apa yang perlu disiapkan," tandasnya.

Profil Jenderal TNI Andika Perkasa

  • Ia memulai karirnya sebagai perwira pertama infanteri di Kopassus Grup 2 /Para Komando dan Satuan-81 /Penanggulangan Teror (Gultor) selama 12 tahun.
  • Setelah penugasan di Departemen Pertahanan dan Mabes TNI AD, ia kembali bertugas di jajaran Korps Baret Merah sebagai Komandan Batalyon 32/Apta Sandhi Prayuda Utama, Grup 3 /Sandhi Yudha.
  • Dua hari setelah Jokowi terpilih pertama kalinya sebagai presiden RI di tahun 2014, nama Andika Perkasa langsung dipercaya masuk memimpin Komandan Pasukan Pengaman Presiden (Danpaspamres), yang diikuti pula kenaikan pangkat menjadi Mayor Jenderal pada 22 Oktober 2014 saat pelantikannya.
  • Awal tahun 2018 dirinya didapuk sebagai Komandan Komando Pembina Doktrin, Pendidikan dan Latihan (Dankodiklat) TNI AD. Enam bulan kemudian di tahun yang sama ia diangkat sebagai Pangkostrad.
  • Pada 22 Oktober 2014, Andika dikenakan kenaikan pangkat menjadi Mayor Jenderal ketika ditugaskan sebagai Komandan Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) presiden Joko Widodo pada tahun 2014. 
  • Dua tahun kemudian ia ditugaskan ke Tanjungpura, Kalimantan Barat untuk menjalani tugas sebagai menjadi Panglima Komando Daerah Militer (Pangdam) XII dengan pangkat Letnan Jenderal.
  • Andika adalah peraih penghargaan Bintang Kartika Eka Paksi Narary dan Bintang Yudha Dharma Pratama. Penghargaan pertama adalah sebuah tanda kehormatan oleh TNI AD kepada anggota korps yang telah menunjukkan kemampuan, kebijaksanaan, dan jasa-jasa luar biasa melebihi panggilan kewajiban tanpa merugikan tugas pokok.
  • Sedangkan penghargaan kedua, Bintang Yudha Dharma Pratama adalah sebuah tanda kehormatan yang dikeluarkan angkatan bersenjata yaitu Kapolri dan TNI secara bersama.