Soal Remaja Tewas di JLNT Casablanca, Ditlantas Polda Metro Akui Adanya Giat Patroli Polisi di TKP
Jalan layang non tol Kasablanka, Jakarta Selatan. (VOI/Rizky Sulistio)

Bagikan:

JAKARTA - Kasi Laka Subdit Gakkum Ditlantas Polda Metro Jaya, Kompol Diella membenarkan adanya kegiatan patroli rutin yang dilakukan pihak Kepolisian untuk mengantisipasi balap liar di Jalan Layang Non Tol (JLNT) Casablanca, Kecamatan Setiabudi, Jakarta Selatan, Minggu dini hari, 18 Februari.

"Pada saat kejadian, sedang ada giat patroli rutin yang dilakukan oleh Satlantas Polres Jakarta Selatan untuk antisipasi balapan liar, dan lain - lain," kata Kompol Diella saat dikonfirmasi, Minggu, 18 Februari.

Peristiwa kecelakaan itu berawal ketika motor Honda Vario bernopol B 4576 TTS yang dikendarai korban MAI (17) dan motor Vario yang dikendarai paman korban berinisial F melaju dari arah timur menuju barat, di Jalan Layang Non Tol (JLNT) Casablanca.

Sesampainya di tempat kejadian perkara, tepatnya di depan Bebek Kepahiang Babase BBK, datang dari arah barat menuju ke arah timur mobil Toyota Fortuner menabrak motor Honda Vario yang dikendarai oleh korban MAI.

Benturan tersebut juga mengenai motor Honda Vario yang dikendarai F, paman korban. Akibat kejadian kecelakaan lalu lintas tersebut, kendaraan mengalami kerusakan dan MAI mengalami luka parah di bagian kepala hingga meninggal di TKP.

F, paman korban kecelakaan di Jalan Layang Non Tol (JLNT) Casablanca, Setiabudi, Jakarta Selatan mengungkapkan, korban tewas dihantam mobil Fortuner hitam dari arah berlawanan.

Penjelasan Firmansyah menggambarkan bahwa ia dan keponakannya, melawan arus di JLNT Casablanca. Alasannya, karena ada Razia polisi di ujung jalan.

Korban nekat melawan arus karena berupaya menghindari adanya razia lalu lintas terhadap pengendara motor yang kerap melintasi JLNT Casablanca.

"Jadi kita kan jalan ke sana nih (arah Tebet dari Tanah Abang), tiba-tiba dari sana (depan rombongan motor korban) ada yang lawan arah motor. Terus dia bilang, ada polisi, saya penasaran dong. Saya terus ke sana (melaju) lagi ya, (ternyata) benar ada (razia) polisi," kata Firmansyah, paman korban saat dikonfirmasi, Minggu, 18 Februari.

Firmansyah mengaku, dirinya dan korban mengendarai motor yang berbeda. Korban ikut dirinya untuk melakukan COD (cash on delivery) pembelian body motor. Meski Firmansyah sempat melarang korban untuk ikut, namun korban tetap memaksa.

"Terus saya lawan arah lewat kanan, pelan banget. Depannya Masdon (rekannya), saya tengah dan belakang keponakan saya. Saya jalan pelan," ucapnya.

Selanjutnya, mobik Toyota Fortuner warna hitam melintas sambil berjalan oleng ke kiri dan kanan. Mobik tersebut kemudian menabrak MAI hingga korban meninggal di tempat.