JAKARTA - Pejabat senior Hizbullah dan anggota parlemen Hassan Fadlallah mengatakan pada Hari Kamis, Israel akan menghadapi pembalasan setelah rangkaian serangan di Lebanon selatan sehari sebelumnya menewaskan 10 warga sipil, setengahnya adalah anak-anak.
"Musuh (Israel) akan menanggung akibatnya atas kejahatan ini,” kata Fadlallah kepada Reuters ketika ditanya tentang reaksi kelompok militan itu terhadap hari paling mematikan di Lebanon, sejak ketegangan di perbatasan meningkat akibat krisis di Gaza, seperti dikutip 15 Februari.
Hizbullah telah melakukan baku tembak selama lebih dari empat bulan dengan militer Israel untuk mendukung sekutunya di Palestina, Hamas.
Hizbullah mengatakan roketnya juga menghalangi Israel melakukan serangan yang lebih luas terhadap Lebanon.
Sebelumnya, serangan Israel pada Hari Rabu terjadi setelah penembakan terhadap pangkalan militer di Israel utara yang menewaskan seorang tentara. Hizbullah tidak mengaku bertanggung jawab atas serangan itu.
BACA JUGA:
Fadlallah mengatakan Hizbullah memiliki "hak yang sah untuk membela rakyatnya dan tidak akan gentar dalam melakukan apa yang diperlukan untuk melindunginya" dan bersikeras agar Israel menghentikan perangnya di Gaza.
Terpisah, Perdana Menteri sementara Lebanon Najib Mikati menginstruksikan Menteri Luar Negeri Abdallah Bou Habib untuk mengajukan pengaduan baru ke Dewan Keamanan PBB atas serangan yang menimbulkan korban pada Hari Rabu.