Pemkot Surakarta Targetkan Lebih dari 100 Rumah Tak Layak Huni Dapat Bantuan Renovasi hingga Bangun Ulang
Ilustrasi - Perumahan layak huni berkonsep ruspin (rumah unggul sistem panel instan) saat peresmian jalan inspeksi untuk fasilitas setempat di Kampung Mojo, Semanggi, Solo, Jawa Tengah, Jumat (7/7/2023). ANTARAFOTO/Maulana Surya/foc.

Bagikan:

SOLO - Pemerintah Kota Surakarta, Jawa Tengah, menargetkan lebih dari 100 unit rumah tidak layak huni (RTLH) tersentuh bantuan pada tahun ini untuk meringankan masyarakat.

Kepala Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman, dan Pertanahan Kota Surakarta Taufan Basuki mengatakan dengan menggunakan anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD), setidaknya ada 112 RTLH yang memperoleh bantuan peningkatan kualitas.

"Selain itu, ada 30 unit rumah yang dibangun baru. Itu semua menggunakan APBD," katanya dilansir ANTARA, Senin, 12 Februari.

Taufan mengatakan anggaran yang digunakan untuk peningkatan kualitas RTLH sebesar Rp20 juta/unit, sedangkan untuk pembangunan baru anggarannya sebesar Rp50 juta/unit.

Meski demikian, realisasi penanganan RTLH baik untuk peningkatan kualitas maupun pembangunan baru bisa berubah sewaktu-waktu tergantung dari anggaran lain.

"Kalau kemampuan penanganan yang bisa dipastikan kan dari APBD. Belum dari CSR masuk perusahaan, terus juga pusat," katanya.

Melihat realisasi pada tahun lalu, ada sebanyak 1.687 RTLH yang diselesaikan. Angka ini meningkat jika dibandingkan pada 2022, penyelesaian RTLH menyasar ke sebanyak 1.040 rumah.

Sementara itu, pihaknya mencatat hingga saat ini jumlah RTLH di Solo yang masih memerlukan perbaikan sebanyak 3.447 unit.

"Artinya, kalau seperti itu kan 2-3 tahun selesai," kata Taufan.

Untuk tahun ini, selain APBD ada juga CSR dari Uni Emirat Arab (UEA) untuk pembangunan baru 30 unit rumah. Angka ini sama dengan bantuan UEA pada tahun lalu yang juga 30 unit.