Bagikan:

JAKARTA - Polres Metro Jakarta Timur menangkap 20 remaja pelaku tawuran dari kawasan Cakung dan Duren Sawit yang dilengkapi berbagai senjata tajam jenis celurit, parang, cocor bebek hingga penggaris mistar.

Dari hasil pemeriksaan polisi, para pelaku tawuran mengaku mendapatkan senjata tajam dengan membeli melalui penjualan via media sosial. Uang pembelian sajam juga didapat dari hasil kolektif para pelaku tawuran.

Uang tersebut mereka dapatkan dari uang saku pemberian orangtuanya yang dikumpulkan untuk membeli senjata tajam jenis celurit.

"Mereka memesan celurit ini bayar iuran secara urunan, uang dari orangtuanya. Iuran itu dikumpulkan urunan dan disimpan oleh kelompok ini, untuk membeli senjata tajam," kata Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Nicolas Ary Lilipaly kepada wartawan, Senin, 5 Februari.

Para pelaku mengaku membeli senjata tajam seharga Rp300 sampai Rp700 ribu. Harga tersebut tergantung ukuran panjang jenis celurit.

"Sajam mereka beli ada yang (harga) Rp300, 500, 700 ribu, tergantung panjangnya. Ini (pelaku) pelajar semua. Mereka iuran beli alat perang (senjata tajam) untuk tawuran," ujarnya.

Selain senjata tajam, polisi juga menyita stik golf dan cairan air keras dari para pelaku tawuran yang ditangkap. Cairan air keras itu dimasukan ke dalam sebuah botol beling.

"Ada juga air keras yang disiapkan. Polres Jakarta Timur akan mengungkap para pelaku yang menjual air keras," ucapnya.

Sementara tiga orang pelaku dari 20 yang ditangkap berperan sebagai admin medsos aksi tawuran. Para pelaku tawuran juga kerap mengkonsumsi minuman keras sebelum melakukan aksi tawuran.

"Tiga orang diantaranya sebagai admin. Dari admin ini, kita tangkap teman - temannya yang terlibat tawuran. Mereka rata - rata anak dibawah umur," katanya.

Kombes Nicolas mengimbau kepada para orang tua di Jakarta Timur agar lebih mengawasi anak - anak mereka. Terlebih pada malam hari libur nasional.

"Awasi anak - anaknya pada hari libur nasional dan lainnya, hari Jumat malam sampai malam Minggu karena mereka janjian tawuran. Dari hasil pemeriksaan, para pelaku tawuran ada yang hanya ikut - ikutan diajak temannya dan sengaja menunjukan eksistensi," katanya