Pemkab Bulungan Bangun Jembatan di Pedalaman Hulu Sungai Kayan
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bulungan, Kalimantan Utara (Kaltara), menargetkan pembangunan dua jembatan penghubung utama yakni jembatan Sungai Baratan dan Nyelung rampung sebelum akhir 2024.

Bagikan:

TANJUNG SELOR - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bulungan, Kalimantan Utara (Kaltara), menargetkan pembangunan dua jembatan penghubung utama yakni jembatan Sungai Baratan dan Nyelung rampung sebelum akhir 2024.

Kedua jembatan menjadi penghubung beberapa kecamatan yang ada di wilayah pedalaman sungai Kayan ke Tanjung Selor ibu kota povinsi Kaltara.

Bupati Bulungan, Syarwani mengatakan, pembangunan jembatan Baratan, Desa Seriang Kecamatan Tanjung Selor,  mulai dikerjakan sejak 2023 dengan anggaran Rp7 miliar. Proyek dilanjutkan pada 2024 dengan nilai Rp2,3 miliar. 

"Sehingga total anggaran yang disiapkan hingga konstruksi aspal termasuk oprit di kedua sisinya sekitar Rp9,3 miliar. Pembangunannya bertahap, semoga bisa difungsikan pada Agustus 2024," katanya, Senin, 5 Februari.

Selain itu, lanjut Syarwani, jembatan Sungai Nyelung di Desa Long Sam Kecamatan Tanjung Palas Barat, tahun ini juga mulai dikerjakan kegiatan fisiknya. 

"Saya harap awal tahun ini sudah terselesaikan administrasinya, mulai dari penyediaan hingga kontrak. Sehingga memiliki waktu cukup panjang untuk pengerjaan hingga tuntas seratus persen tahun ini," tegasnya.

Pembangunan jembatan Sungai Nyelung disiapkan anggaran Rp15 miliar, dengan struktur dasar abutment (substruktur yang berada di ujung bentang jembatan) dengan lantai Jembatan Bailey atau rangka baja pra-fabrikasi yang bersifat portable. 

"Dari segi kontruksi tetap menggunakan abutment dengan kontruksi bentang jembatan Bailey yang dilaksanakan. Namun, tetap bisa dilalui dengan aman oleh masyarakat yang melewati karena mampu menopang kendaraan lebih dari 10 ton," ujarnya. 

Menurutnya meski konstruksi jembatan tidak bersifat permanen hal tersebut merupakan langkah cepat yang dilakukan Pemkab Bulungan sesuai kemampuan keuangan yang ada.

"Kita kerjakan sesuai kemampuan keuangan Pemda. Tentu nantinya juga dipikirkan pembangunan konstruksi beton baja. Namun paling tidak hari ini kita bisa cepat tindaklanjuti permasalahan yang sering dikeluhkan masyarakat," jelasnya.

Bupati mengatakan, pembangunan jembatan permanen struktur rangka baja dengan kemampuan menopang beban hingga 20 ton membutuhkan anggaran sekitar Rp32 miliar. 

Tapi secara fungsional dengan struktur bailey penggunaan jembatan sangat layak dilewati. Dengan lebar jembatan 7 meter, pilar dengan abutment termasuk dilengkapi dengan oprit sepanjang 50 meter di kedua sisi jembatan. 

"Ketika nantinya ada cukup anggaran untuk melanjutkan ke konstruksi baja, struktur bailey jembatan ini bisa kita pindahkan ke tempat lain," kata dia.

Syarwani menekankan, langkah cepat ini sebagai upaya perlancar akses masyarakat di 3 kecamatan di Hulu Sungai Kayan.

"Saya yakin dan percaya pekerjaan pembangunan jembatan ini bisa selesai sesuai target yang ada," pungkasnya.