Prabowo Defensif Saat Debat Pamungkas, Mulai Tak Percaya Diri?
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto (DOK VOI/Rizky AP)

Bagikan:

JAKARTA - Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan (PDIP), Hasto Kristiyanto menilai calon presiden (capres) nomor urut dua, Prabowo Subianto, terkesan hanya bertahan saat debat kelima yang diselenggarakan Komisi Pemilihan Umum (KPU), Minggu, 4 Februari.

Performa berbeda justru ditampilkan oleh Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan yang nampak lebih menguasai seluruh tema yakni, kesejahteraan sosial, kebudayaan, pendidikan, teknologi informasi, kesehatan, ketenagakerjaan, sumber daya manusia, dan inklusi.

"Di situ Pak Ganjar Pranowo dan Pak Anies memang memiliki kemiripan karena memiliki basis, basis pengalaman sebagai gubernur yang banyak bersentuhan dengan persoalan rakyat," ujar Hasto kepada wartawan di DPP PDIP, Jakarta, Senin, 5 Februari.

"Nah, untuk itu, sebaliknya Pak Prabowo karena pengalamannya di pertahanan, ya, hanya defense, defense, dan defense," sambungnya.

Menambahkan, politisi PDIP Aryo Seno Bagaskoro menilai performa Prabowo menunjukkan betapa ringkih kondisisi fisiknya setelah menjalani rangkaian kegiatan dalam kontestasi Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

"Tadi malam, kita bisa melihat sekali bahwa secara fisik, secara tampilan beliau tampak sangat kelelahan, sehingga dalam berkali-kali statement yang beliau sampaikan, beliau sangat out of character, ke luar dari karakter beliau biasanya," ucapnya.

"Kalau publik menangkap selama ini dalam forum-forum maupun dalam debat capres sebelumnya, Pak Prabowo tampil dengan begitu tempramen, mudah terpancing, kemudian publik menangkap ada arogansi di situ, tadi malam Pak Prabowo tampak kelelahan," sambung Seno.

Gelagat kelelahan yang ditunjukkan Prabowo itu diyakini bukanlah bagian dari strategi komunikasi untuk menghadapi debat pamungkas.

Sebab, bila melihat dari seluruh pernyataan yang disampaikan capres nomor urut dua itu kerap kali tak sesuai dengan tema debat

"Dari situ kita melihat poin-poin yang disampaikan Pak Prabowo, seringkali poin-poin yang jauh dari persoalan rakyat. Padahal debat tadi malam itu adalah debat tentang urusan perut rakyat, debat tentang masa depan rakyat, debat tentang kesejahteraan. Tetapi yang disampaikan Pak Prabowo berulang kali, titik poinnnya adalah bicara misalnya narasi persatuan, tentang narasi bagaimana para elite bisa bersatu" kata Seno.

Bahkan, berdasarkan hasil analisanya, Seno menyebut Prabowo mulai tak percaya diri dengan dukungan dari penguasa. Dugaan itu dikarenakan capres nomor urut dua itu hanya sekali menyebut nama Jokowi walaupun kerap mengucap nama presiden-presiden terdahulu.

"Kami menangkap ini adalah sebagai bagian dari Pak Prabowo mulai tak percaya diri dengan dukungan yang demikian kuat dari kekuasaan, ternyata juga pada hari ini dalam berbagai titik kampanye akbar, ternyata kita menangkap di media-media sosial sering kali sepi," kata Seno.