JAKARTA - Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Maruli Simanjuntak menjamin Papua aman selama perhelatan Pemilu 2024 meskipun situasinya terkadang naik-turun.
Terlepas dari itu, Maruli kembali menegaskan situasi di Papua masih aman terkendali.
“Kemarin, kami sudah mendapatkan laporan waktu apel (yang dihadiri) oleh Panglima TNI bahwa pangdam (panglima daerah militer) di sana sudah menyampaikan bahwa situasi aman terkendali. Rencana-rencana sampai dengan saat ini tidak ada hambatan yang cukup berarti. Kami masih bisa kerjakan,” kata Maruli dilansir ANTARA, Senin, 5 Februari.
Dalam apel kesiapan pengamanan Pemilu 2024 TNI di Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma awal bulan ini, Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto menerima laporan dari beberapa pangdam, termasuk salah satunya Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Izak Pangemanan.
Izak menyampaikan kepada Panglima secara umum situasi di Papua menjelang pemungutan suara pada 14 Februari 2024 aman dan terkendali, begitu juga dengan pengiriman logistik pemilu yang per 1 Februari 2024 telah sampai di tingkat kabupaten.
“Secara umum, situasi menjelang pemilu aman, kecuali terakhir ada penonjolan di Intan Jaya, tetapi semua bisa kita kuasai,” kata Izak.
Dia juga menyebut untuk logistik pemilu TNI bakal ikut membantu pengiriman ke TPS-TPS, termasuk yang lokasinya di daerah terpencil dan sulit dijangkau sekitar H-3 dan H-4 sebelum pemungutan suara.
“Semua tidak ada masalah kecuali ada beberapa daerah yang harus dijangkau dengan udara sehingga kami akan memperhitungkan kondisi cuaca untuk menjangkau daerah tersebut, tetapi pada umumnya semua bisa kami jangkau,” kata dia.
BACA JUGA:
Ada 6.000 lebih prajurit TNI yang dikerahkan untuk membantu Polri mengamankan wilayah Papua selama tahapan Pemilu 2024. Dari jumlah itu, 4.579 prajurit dari matra darat, 2.055 prajurit dari satuan tugas TNI di Papua, dan dari matra udara serta laut masing-masing 78 prajurit.
Terkait situasi di Intan Jaya yang disebut oleh Pangdam Cenderawasih, itu merujuk pada baku tembak antara OPM dan prajurit TNI di Kantor Bupati Intan Jaya pada 29 Januari 2024.
Kemudian, pada Minggu (4/2), OPM juga memutus akses jalan Trans Sugapa-Titigi di Intan Jaya. Kelompok separatis itu menggali badan jalan sepanjang 1,5 meter dengan kedalaman dua meter.
Terkait itu, KSAD menyampaikan TNI telah mengantisipasi berbagai ancaman keamanan di Papua selama Pemilu 2024.
“Situasi Papua memang akan terus naik-turun. Namun, kami sudah banyak membuat program-program yang saya kira cukup berpengaruh di Papua, termasuk penggunaan sebenarnya tidak ke alutsista, kami lebih menggunakan teknologi untuk mengantisipasi sehingga pengamanan program-program pemerintah bisa berjalan dengan baik. Itu yang kami kedepankan terutama kegiatan teritorial untuk membantu masyarakat,” kata Maruli.