Bagikan:

JAKARTA -  Debat Capres Kelima Minggu, 4 Februari yang digelar di Jakarta Convention Center (JCC) menghadirkan pertanyaan seputar komersialisasi budaya dan peran pemerintah dalam pelestarian budaya. Pertanyaan ini ditujukan kepada ketiga calon presiden, Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo, dan Anies Baswedan.

Prabowo Subianto, calon presiden nomor urut 2, memberikan pandangan kuat terhadap pentingnya melestarikan budaya Indonesia. Ia mencanangkan pembentukan Dana Abadi Budaya untuk memberikan dukungan finansial kepada pelaku budaya di berbagai bidang, termasuk seni bela diri tradisional seperti pencak silat dan berbagai bentuk seni lainnya.

"Pemerintah harus berperan aktif dalam menjaga dan melestarikan budaya, termasuk bangunan bersejarah dan museum-museum yang membutuhkan perhatian," ujarnya.

Ganjar Pranowo, calon presiden nomor urut 3, menanggapi dengan menyoroti hubungan antara budaya dan birokrasi. Ia menekankan bahwa birokrasi harus berperan sebagai fasilitator, memberikan ruang kepada para pelaku seni dan budayawan untuk berkarya tanpa terlalu banyak campur tangan. Ganjar menekankan bahwa proses kreatif harus bersifat organik, dan pemerintah hanya perlu melibatkan diri dalam memberikan fasilitas dan dukungan.

Anies Baswedan, calon presiden nomor urut 1, melanjutkan dengan menekankan pentingnya keberlanjutan budaya. Ia menyuarakan pembentukan Kementerian Kebudayaan yang akan menjadi penyalur sumber daya negara kepada budayawan, membantu memunculkan karya-karya kebudayaan yang luar biasa. Anies menekankan bahwa budaya bukan hanya warisan masa lalu, tetapi harus terus dikembangkan agar berkembang dan relevan dengan zaman.

Dalam respons singkat, Prabowo Subianto menegaskan bahwa inisiatif dan kreativitas harus didukung, sementara pemerintah tetap harus turun tangan dalam menjaga dan melestarikan warisan budaya seperti museum dan bangunan bersejarah. Ia juga menekankan tentang perbaikan istana kerajaan-kerajaan di Indonesia yang perlu dibantu pemerintah untuk direnocvasi. 

Diskusi mengenai komersialisasi budaya dan peran pemerintah dalam pelestarian tersebut memberikan gambaran mengenai visi dan pendekatan masing-masing calon presiden terhadap kebudayaan Indonesia. Debat pemilu tahun 2024 terus menjadi wadah untuk mendengar visi dan misi para calon presiden terkait berbagai aspek pembangunan nasional.