Bagikan:

JAKARTA - Rusia mengutuk penyerahan perangkat militer buatannya oleh Ekuador ke Amerika Serikat, mengatakan itu dilakukan di bawah tekanan.

Kementerian Luar Negeri Rusia pada Hari Jumat mengecam keputusan Ekuador yang menyerahkan perangkat keras militer buatan Rusia ke Amerika Serikat, untuk digunakan di Ukraina, menilai itu pelanggaran kontrak yang sembrono, menurut Kantor Berita RIA.

Bulan lalu, Pemerintah Ekuador mengatakan akan menerima tawaran dari Washington untuk menukar apa yang disebutnya "besi tua Ukraina dan Rusia". Sebagai imbalan, Washington akan memberikan peralatan canggih AS senilai 200 juta dolar AS.

Amerika Serikat mengatakan, senjata yang diperolehnya dari Ekuador akan dikirim ke Ukraina untuk membantu memperkuat pasukan Kyiv di medan perang melawan Rusia.

Menanggapi hal tersebut, juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakahrova mengatakan, keputusan Ekuador diambil di bawah tekanan kekuatan eksternal.

"Keputusan sembrono seperti itu diambil oleh pihak Ekuador di bawah tekanan serius dari pihak luar yang berkepentingan," katanya," melansir Reuters 2 Februari.

"Mitra kami sangat menyadari ketentuan kontrak, yang mencakup kewajiban untuk menggunakan peralatan yang disediakan untuk tujuan yang disebutkan dan tidak mentransfernya ke pihak ketiga, tanpa mendapatkan persetujuan yang relevan dari pihak Rusia," urai Zakharova.

Terpisah, pihak berwenang di Ekuador mengatakan Moskow telah menyarankan agar pertukaran perangkat keras tersebut tidak dilakukan, namun mereka yakin bahwa mereka mempunyai hak untuk melakukannya.