Mundur dari Menko Polhukam 2 Pekan Sebelum Pemilu, Mahfud: Ini Soal Pilihan
Mahfud MD/FOTO: Diah Ayu-VOI

Bagikan:

JAKARTA - Mahfud MD resmi mengundurkan diri dari jabatan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) dengan menyerahkan surat pengunduran dirinya kepada Presiden Joko Widodo hari ini.

Calon wakil presiden nomor urut 3 ini menjelaskan alasan dirinya memutuskan untuk mundur dua pekan sebelum hari pencoblosan Pemilu 2024.

"Ini soal pilihan. Kalau dulu mundur dulu, bisa ada orang kecewa karena aturannya kan (capres-cawapres) boleh (tetap menjabat menteri), orang yang lain boleh. Kalau mundur sekarang, ada yang bilang 'kok baru sekarang?'. Kalau terus (menjabat) juga pasti ada yang mempersoalkan," kata Mahfud di kantor Kemenko Polhukam, Jakarta Pusat, Kamis, 1 Februari.

Mahfud menyadari akan ada selalu pihak yang mempersoalkan kapan momentum pengunduran diri terlaksana setelah pengumuman rencana mundur dari kabinet yang ia lontarkan pada 23 Februari lalu.

"Itu biasa dalam politik, karena kepala kita (di Indonesia) itu 270 juta kepala. Boleh berpendapat berbeda-beda. Rapi, saya sudah menyatakan, saya memilih berhenti sekarang. Ini momentum yang harus saya ambil sekarang," ungkap Mahfud.

Selain itu, Mahfud juga mengungkap isi surat pengunduran dirinya kepada Jokowi hanya berisi tiga paragraf. Paragraf pertama, Mahfud menyampaikan terima kasih kepada Jokowi yang mempercayai dirinya mengemban jabayan sejak 23 Oktober 2019.

 

Paragraf kedua, Mahfud menjelaskan alasan mundur kepada Jokowi. "Yang kedua, oleh karena saya sekarang ikut kontestasi politik untuk melanjutkan estafet kepemimpinan nasional yang harus terus berjalan, maka saya mohon berhenti," ucap Mahfud.

Paragraf ketiga, Mahfud meminta maaf kepada Jokowi jika ada kekurangan yang tidak berkenan bagi Jokowi selama di pemerintahan.

"Beliau juga waktu pertemuan tadi happy, beliau banyak bergurau, saya juga banyak tersenyum, gembira, ya seperti teman lama, lah," tutup Mahfud.