JAKARTA - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengusut pertemuan antara Idrus Marham dengan eks Wakil Menteri Hukum dan HAM (Wamenkumham) Edward Sharif Omar Hiariej atau Eddy Hiariej di rumah Direktur Utama PT Citra Lampia Mandiri (CLM), Helmut Hermawan.
Upaya ini dilakukan dengan memeriksa politikus Partai Golkar tersebut pada Rabu, 31 Januari kemarin. Ia diperiksa sebagai saksi untuk Helmut Hermawan yang sudah ditetapkan sebagai tersangka pemberi suap dan gratifikasi terhadap Eddy Hiariej.
“Didalami juga kaitan dugaan pertemuan saksi dengan Wamenkumham di rumah kediaman tersangka HH,” kata Kepala Bagian Pemberitaan KPK Ali Fikri kepada wartawan, Kamis, 1 Februari.
Selain itu, penyidik juga menelisik posisi Idrus di PT CLM ketika masih dipimpin Helmut. Adapun Idrus mengakui dirinya memang pernah menjadi komisaris di sana
Hal ini disampaikan eks Menteri Sosial (Mensos) itu setelah menjalani pemeriksaan. “Posisi pernah menjadi Komisaris CLM satu hari, jadi, saya tanggal 4 Juli 2022 diangkat di dalam RUPS (Rapat Umum Pemegang Saham) Luar Biasa. Tapi, tanggal 5 saya sudah mengundurkan diri,” ujar Idrus kepada wartawan di Gedung Merah Putih KPK, Kuningan Persada, Jakarta Selatan.
Idrus mengungkap dirinya mundur karena merasa tak punya latar belakang di bidang pertambangan. Ia juga baru tahu diangkat sebagai komisaris setelah rapat selesai dilaksanakan.
BACA JUGA:
Tak sampai di sana, Idrus juga menyebut tahu sejumlah permasalahan di perusahaan itu. Bahkan, ia sempat bertemu dengan Helmut dan Haji Isam yang sama-sama pengusaha tambang.
“Jadi, pak Haji Isam itu enggak ada kaitan tapi dimintai bantuan supaya bagaimana caranya supaya kalau ada penyelesaian secara kekeluargaan diminta lah bantuan,” pungkasnya.