Demo Kepala Desa di Depan Gedung DPR Rusuh, Massa Lempari Batu dan Bakar Spanduk
Massa aksi demo di depan Gedung DPR/ Foto: IST

Bagikan:

JAKARTA – Massa pendemo yang menggelar aksi di depan pagar Gedung DPR/MPR RI, Kecamatan Tanah Abang, Jakarta Pusat, Rabu, 31 Januari, siang, terlihat rusuh. Massa yang berasal Asosiasi Kepala Desa (APDESI) itu membakar kayu dan sejumlah spanduk.

Sejumlah botol air mineral dilempar massa aksi ke dalam Gedung DPR RI sambil melontarkan kalimat-kalimat penolakan atas keputusan yang dianggap tidak memihak rakyat. Tak hanya itu, para massa aksi juga melempar sejumlah batu ke dalam Gedung DPR RI.

Mereka mengecam DPR RI apabila tidak merevisi Undang-Undang Desa, maka massa akan merangsek masuk secara paksa. Meski sejumlah polisi sudah mengingatkan pendemo untuk tertib, namun massa tetap melempari batu dan menggedor pagar besi Gedung DPR RI.

Ketua APDESI Surta Wijaya mengklaim pihaknya akan mengepung Gedung DPR RI sampai revisi Undang-Undang Desa disahkan.

"Semoga Ketua DPR RI hatinya dibukakan, bahwa sesungguhnya yang hadir hari ini adalah masyarakat kecil dari desa, pemerintahan terkecil di desa," ucapnya.

Surta berharap agar Puan Maharani mau merevisi undang-undang yang dianggap merugikan perangkat desa. Mereka mengaku sudah lelah menunggu keputusan itu selama berbulan-bulan.

Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Susatyo Purnomo Condro mengatakan, dalam pengamanan ini pihaknya melibatkan sejumlah 2.304 personel gabungan dari Polda Metro Jaya, Polres Metro Jakarta Pusat, TNI dan instansi lainnya.

"Kami juga mengantisipasi jangan sampai nanti massa masuk dan menutup jalan tol yang berada di depan Gedung DPR. Pemadam Kebakaran sudah kami siapkan untuk mengantisipasi bila nanti massa melakukan aksi bakar ban," katanya.

Untuk penutupan Arus lalu lintas di sekitar DPR situasional. Rekayasa arus lalu lintas akan di berlakukan melihat perkembangan dinamika lapangan.

"Bila nanti di depan DPR massanya cukup banyak dan eskalasi meningkat, maka akan kami lakukan penyekatan di Pulau Dua," ucapnya.

Kapolres menyatakan kepada seluruh personel yang terlibat pengamanan untuk selalu bertindak persuasif, tidak terprovokasi, utamakan negoisasi dan pelayanan serta humanis.

"Kami mengimbau kepada para korlap dan peserta aksi untuk melakukan aksi dengan santun, tidak anarkis, menjaga keamanan dan ketertiban, sehingga kegiatan aksi dapat berjalan dengan aman dan tertib," ujarnya.