Bagikan:

JAKARTA - Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo Subianto-Rakabuming Raka, Nusron Wahid ogah menanggapi serius pernyataan Guntur Soekarnoputra yang menyinggung ‘nasib’ Presiden Joko Widodo (Jokowi) bila paslon nomor urut 3, Ganjar Pranowo-Mahfud MD. 

"Saya tidak mau nanggepin yang begitu, itu hak panjenenganipun (Guntur) untuk berkomentar, kita hormati komentarnya," ujar Nusron di Media Center Prabowo-Gibran, Jalan Sriwijaya I, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa, 30 Januari. 

Namun berbeda dengan Guntur, Nusron justru menjamin adanya rekonsiliasi yang dilakukan Paslon nomor urut 2 apabila menang di Pilpres 2024. Termasuk mengajak kubu 01 dan kubu 03 bergabung ke pemerintahan. 

"Tapi yang jelas, kalau yang menang Prabowo-Gibran, yang lainnya artinya yang bersebrangan tidak akan diapa-apain. Malah akan kita aja rekonsiliasi, bersama sama, bareng mengelola pemerintahan dan negara secara bersama-sama. Karena mengurus Indonesia ini membutuhkan kebersamaan dan partisipasi semua pihak dan semua orang," jelasnya. 

Politikus Partai Golkar itu tak merasa terancam dengan pernyataan putra proklamator tersebut. Sebab menurut Nusron, pendukung Jokowi malah lebih banyak daripada pendukung Guntur. 

 

a

"Nggak ah, nggak merasa terancam. Wong pecinta Jokowi lebih banyak daripada pecinta Pak Guntur, maupun yang lain. Yang jelas, pak Jokowi lebih dicintai setidaknya tercermin dari hasil survei," kata Nusron. 

Sebelumnya, Guntur Soekarnoputra menyinggung soal Presiden Jokowi yang bisa diurus jika Ganjar Pranowo sudah menjadi presiden.

"Kalau itu sudah tercapai, kekuasaan dan hak prerogatif ada di Ganjar Pranowo dan Mahfud MD, baru yang lain mau kita apa-apain itu gampang, termasuk Jokowi itu mau kita apain nantilah," kata Guntur.