Bagikan:

JAKARTA - Capres rabowo Subianto menyinggung soal kepemimpinan  saat menghadiri diskusi bertajuk 'Industri Keuangan & Pasar Modal Dalam Roadmap Menuju Indonesia Emas' yang digelar Relawan Gerakan Ekonomi Nasional Prabowo-Gibran atau Genderang di Ritz Carlton.

Prabowo awalnya menjelaskan soal beberapa negara yang pendapatan per kapitanya lebih rendah dari Indonesia namun sudah menjalankan program makan siang gratis untuk anak-anak. Misalnya, India yang programnya sudah berjalan lebih dari 5 tahun.  

Hal itu dikatakan Prabowo lantaran ada beberapa pihak yang memandang sebelah mata program unggulannya, yakni memberi makan siang dan susu gratis bagi anak anak dan ibu hamil. 

"Jadi kalau ada yang mengatakan ini dan itu, ya, ini orang-orang yang selalu berpikir negatif, yang tidak mau memikirkan yang terbaik untuk bangsa sendiri. Ada orang-orang gitu? Ada," ujar Prabowo dalam pidatonya, Senin, 29 Januari. 

Bahkan, lanjut Prabowo, pihak-pihak tersebut suka menjelek-jelekkan bangsa sendiri di hadapan orang-orang asing. Termasuk kepada orang yang lebih tua. 

"Kalau ada senior kita, ada orang tua kita yang mungkin ada kekurangan, ya mbok, nggak dijelek-jelekin depan orang lain," katanya. 

 Menteri Pertahanan itu mengungkap, dirinya banyak belajar soal kepemimpinan saat menjadi tentara. Sehingga, Prabowo paham bagaimana bersikap hormat kepada orang lain.  

"Jadi saya kira, belajar leadership itu paling banyak bisa dipakai pengalaman di tentara. Jadi antara tentara dan pengusaha, enterpreneur dan tentara, military leader and bussiness leader, itu hampir sama. Karena yang dibutuhkan oleh pemimpin itu decisiondecisiondecision dan juga leadershipLeadership itu adalah tipe manajemen, how to manage people, how to lead people and how to take care of people. Jadi salah stau azas dalam mengatur manusia adalah ya mbok ya jangan jelek-jelekin orang," jelasnya. 

 

"Kalau ada seorang, ini pengalaman saya di tentara ya, kalau tiap hari komandan datang, habis itu jelek-jelekin anak buah, apalagi jelek-jelekin anak buah di depan orang lain, itu anak buahnya sedih. Padahal kita mau dia untuk bertarung," sambungnya.

Ketum Partai Gerindra itu lantas mengungkit soal lawannya di Pilpres 2024 yang memberi nilai jeblok atas kinerjanya sebagai Menteri Pertahanan. Diketahui, saat debat capres beberapa waktu lalu Prabowo diberi nilai 11 dari 100 oleh Capres nomor 1, Anies Baswedan. 

"Tapi kalau rival, saya enggak ngertilah. Saya nggak papa dikasih nilai 11, saya enggak papa," pungkasnya.