JAKARTA - Korea Utara mengatakan pihaknya melakukan uji coba peluncuran rudal jelajah terbaru pada Hari Rabu, lapor media pemerintah KCNA pada Hari Kamis, membenarkan pernyataan militer Korea Selatan
Rudal tersebut dijuluki "Pulhwasal-3-31". Dikatakan, rudal itu tengah dalam pengembangan dan uji peluncuran tersebut tidak berdampak pada keamanan negara-negara tetangga, kata media pemerintah, seraya menambahkan "tidak ada" hubungannya dengan situasi regional, melansir Reuters 25 Januari.
Uji coba tersebut juga merupakan bagian dari proses pembaruan sistem senjata Korea Utara, kata laporan itu, mengutip The Missile Administration.
Terpisah, Korea Selatan mengatakan pihaknya yakin penembakan itu untuk menguji peningkatan kemampuan rudal yang ada.
Sebelumnya, militer Seoul pada Hari Rabu mengatakan, Pyongyang telah menembakkan beberapa rudal jelajah ke arah laut di lepas pantai baratnya sekitar pukul 7 pagi waktu setempat pada Hari Selasa.
Sementara itu, Menteri Pertahanan Korea Selatan Shin Won-sik mengutuk peluncuran tersebut sebagai ancaman serius Korea Utara terhadap negaranya.
Dikatakan, kata "strategis" biasanya mengacu pada senjata berkemampuan nuklir. Korea Utara sendiri melakukan uji coba pertama rudal jelajah dengan kemungkinan kemampuan serangan nuklir pada September 2021.
Rudal jelajah Korea Utara biasanya kurang menarik perhatian dibandingkan rudal balistik, karena rudal tersebut tidak secara eksplisit dilarang oleh resolusi Dewan Keamanan PBB.
BACA JUGA:
Namun, para analis mengatakan rudal jelajah jarak menengah yang menyerang darat tidak kalah ancamannya dengan rudal balistik, merupakan kemampuan yang serius bagi Korea Utara.
Rudal jelajah dan rudal balistik jarak pendek yang dapat dipersenjatai dengan bom konvensional atau nuklir, dipandang sangat mengganggu stabilitas jika terjadi konflik, karena tidak jelas jenis hulu ledak yang dibawanya.