Bagikan:

BOGOR - Polisi menyebut rem blong yang terjadi kepada truk boks bermuatan air dalam kemasan mengakibatkan tabrakan beruntun di Jalan Raya Puncak, Cisarua, Kabupaten Bogor.

Berdasarkan beberapa keterangan saksi, polisi menerangkan kronologi kejadian pada Selasa 23 Januari sekitar pukul 11.00 WIB itu. Berawal saat mobil boks berwarna putih, Mitsubishi nomor polisi B 9740 UXX melaju dari arah Puncak menuju Gadog, melintasi jalan menurun dan menikung ke kiri kemudian mengalami rem blong.

Mobil boks lalu menabrak sepeda motor Honda Beat nomor polisi F 2713 RO dan minibus Suzuki XL7 nomor polisi F 1582 AAC, kemudian membentur angkot nomor polisi F 1994 NZ yang sedang berhenti di badan jalan sebelah kiri dari arah Puncak.

Kemudian, minibus Suzuki XL7 terdorong ke kanan jalan, membentur angkot nomor polisi D 1914 XA yang melaju dari arah Gadog menuju Puncak, kemudian membentur kembali mobil boks Mitsubishi L300 nomor polisi BB 8863 FA yang sedang parkir di bahu jalan sebelah kanan dari arah Puncak.

Selanjutnya, mobil boks nomor polisi B 9740 UXX menabrak sepeda motor Honda Beat nomor polisi B 4044 SEH yang melaju dari arah berlawanan dan terus melaju membentur dua kendaraan sekaligus. Yaitu sepeda motor yang masuk ke bawah mobil boks dan menghantam tembok pilar rumah makan dan bengkel velg mobil.

Kasat Lantas Polres Bogor AKP Rizky Guntama mengatakan, hingga saat ini sedikitnya ada 17 orang luka akibat peristiwa tersebut. Ia juga memastikan tidak ada korban meninggal dunia dalam kecelakaan yang melibatkan 9 kendaraan itu.

"Korban 17 orang. Tiga diantaranya anak-anak. Satu orang luka berat dan 16 luka ringan," kata Rizky Guntama.

Rizky menyebutkan jika sopir truk pengangkut air minum dalam kemasan Le Minerale, mengalami luka dan dalam keadaan syok sehingga belum bisa dimintai keterangan.

Sementara itu, pihak Rumah Sakit Gunawan Partowidigdo (RSPG) Cisarua mengungkapkan pihaknya menerima 17 pasien akibat kecelakaan tersebut. Dari jumlah pasien ini 14 di antaranya diperbolehkan pulang, sementara sisanya masih dalam perawatan.

Direktur Medik dan Keperawatan RSPG, dr Niluh Darma Kertinatih mengungkapkan para pasien dalam kondisi stabil.

"Seluruhnya 17 pasien, 14 pulang dan sisanya dirawat di UGD. Kita sudah lakukan stabilisasi sampai menunggu perawatan lebih lanjut," ungkap Niluh.