Tepis Isu Menteri Mundur, Moeldoko: Kabinet Presiden Jokowi Tetap Solid Kejar Target Pembangunan
Presiden Joko Widodo (Jokowi) bersama Kabinet Indonesia Maju 2019 (Dok: Setneg)

Bagikan:

JAKARTA – Kepala Staf Kepresidenan, (KSP) Moeldoko, menyebut isu mundurnya 15 Menteri Kabinet Indonesia Maju (KIM) hanya kabar burung dan desas-desus. Isu tersebut, kata dia, sengaja dihembuskan untuk menggoyang pemerintahan yang sudah berjalan dengan baik.  

“Saya mantan Panglima langsung tanggap, ngerti saya itu, ada tujuan itu. Tujuannya untuk menggoyang ini, menggoyang pemerintah pemerintahan yang sudah baik-baik ini, merongrong dan seterusnya,” tegas Moeldoko, di gedung Bina Graha Jakarta, Jumat 19 Januari.

Moeldoko menyampaikan ini menanggapi pernyataan Ekonom Senior Indef, Faisal Basri, yang mengatakan ada 15 Menteri Kabinet Indonesia Maju tengah berencana untuk hengkang meninggalkan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Moeldoko memastikan kabinet Presiden Jokowi tetap solid dan terus bekerja mengejar target pembangunan. Terlebih pemeritah memiliki program-program strategis yang harus segera diselesaikan.

“Waktu kita bekerja tinggal beberapa bulan, kita punya program strategis itu yang harus difokuskan, bahkan kecepatannya ditingkatkan. Semua menteri bekerja dengan baik, dan kita di kabinet tetap solid mengejar pembangunan,” jelasnya.

Panglima TNI 2013-2015 ini juga menepis anggapan bahwa kontestasi politik telah membuat kondisi di dalam Kabinet Indonesia Maju tidak kondusif karena ada beberapa menteri yang maju dalam Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden.

“Di ruangan sidang kabinet semua berjalan happy-happy saja, tidak ada masalah komunikasi, tidak ada muncul emosi yang aneh-aneh. Semuanya datang seperti tidak ada pemilu, tidak ada yang berubah situasinya. Kalau ada istilah heboh, yang heboh siapa sih, kan orang-orang itu saja,” ujar Moeldoko.

Pada kesempatan itu, Moeldoko meminta kepada masyarakat untuk tidak terpengaruh dengan munculnya isu yang tidak jelas kebenarannya. “Indikasinya gampang saja, kalau terjadi demotivasi, penurunan kerja, itu patut dicurigai, Ini semuanya bergiat bekerja,” pungkasnya.